Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Disiplin Gunakan Masker Prioritaskan Tes PCR

LilikDarmawan
19/7/2020 03:24
Disiplin Gunakan Masker Prioritaskan Tes PCR
Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Perkantoran(Gugus Percepatan Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

PEMERINTAH pusat dan daerah terus berupaya menegakkan disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Langkah penambahan jumlah tes PCR juga dilakukan untuk menghambat penularan dan mempercepat penanganan pasien covid-19.

Di Banyumas, Jawa Tengah, misalnya, aparat melaksanakan razia masker, bahkan sampai ke tingkat desa. “Jika tidak bermasker, warga langsung di-swab. Tiap dua pekan sekali ada razia serempak di seluruh desa. Tak hanya itu, ada 13 grup khusus yang melaksanakan razia masker setiap hari,” ungkap Bupati Banyumas Achmad Husein, kemarin.

Pihaknya juga memberi warga yang tidak bermasker sanksi, yaitu sidang tindak pidana ringan. “Umumnya, mereka kena denda, maksimal Rp50 ribu,” ujar Achmad.

Sementara itu, penelitian di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, oleh pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin, Ridwan Amiruddin, baru-baru ini menemukan hasil terjadi peningkatan disiplin sampai 50% jika dibandingkan dengan saat penelitian Mei.

“Ada pergeseran tingkat pemahaman masyarakat untuk lebih disiplin,” ungkap Ridwan yang juga menjadi Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel.

“Harapannya, makin tinggi pemahaman tentang pentingnya kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan selama pandemi, angka penularan juga pasti menurun. Kunci mengatasi pandemi ialah peran aktif masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” tegas Ridwan.

Di sisi lain, sejumlah warga mengaku tidak lagi menggunakan masker. Alasan mereka kondisi sudah membaik, yaitu kasus menurun dan banyak pasien sembuh. “Sekarang sudah aman sehingga tidak perlu memakai masker lagi,” kata Riko,30, pedagang sayur di Temanggung, Jawa Tengah.

Target naik

Pemerintah berencana menambah target pemeriksaan tes PCR dari 20 ribu menjadi 30 ribu per hari. “Pengambilan dan pemeriksaan spesimen diprioritaskan dari pasien yang memenuhi defi nisi kasus suspek covid-19, terutama untuk manajemen klinis dan pengendalian wabah yang harus dilakukan dengan cepat,” ungkap anggota Tim Satgas Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, kemarin.

Ditambahkannya, pada kondisi keterbatasan kapasitas pemeriksaan memakai tes PCR, rapid test dapat digunakan untuk penapisan atau untuk populasi yang dianggap berisiko tinggi dan pada situasi khusus seperti pada pelaku perjalanan.

Di tempat terpisah, Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, menyebut penggunaan tes PCR dan rapid test memang perlu untuk mengisolasi kasus. “Tes itu bukan kegiatan untuk menekan korona, melainkan untuk menemukan kasusnya. Kuncinya, kalau kasus ditemukan, cepat diisolasi. Nah, isolasi itu yang akan mengurangi transmisi,” paparnya.

Penambahan kasus

Juru bicara pemerintah untuk percepatan penanganan covid-19, Achmad Yurianto, kemarin melaporkan terdapat penambahan kasus positif 1.752 orang sehingga total kasus menjadi 84.882. Sementara itu, kasus sembuh bertambah 1.434 orang sehingga total menjadi 43.268. Di samping itu, kasus meninggal dunia bertambah 59 sehingga total menjadi 4.016.

Yurianto menyatakan data tersebut mencerminkan penularan masih terus terjadi. Ia meminta masyarakat terus waspada dan menyadari bahwa covid-19 dapat ditularkan melalui orang yang tidak memiliki gejala. “Patuhi protokol kesehatan, pakai masker, hindari kerumunan,” tandasnya. (Ata/Ykb/LN/TS/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya