Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah lewat Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan pencegahan dan pengendalian pandemik dengan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Bambang Soesatyo dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Jumat, memberikan respon tersebut, karena Presiden Jokowi menyatakan lonjakan kasus covid-19, Kamis (9/7) sebesar 2.657 kasus merupakan sinyal bahaya yang harus ditindaklanjuti.
"Mendorong pemerintah bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 segera menindaklanjuti lonjakan kasus tersebut dengan meningkatkan kewaspadaan terutama di tempat pusat penyebaran seperti, pasar tradisional, stasiun kereta, dan di angkutan umum, guna mencegah dan mengendalikan covid-19 dengan menerapkan kembali sekaligus PSBB transisi di setiap daerah," kata dia.
PSBB transisi, kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu, khususnya diberlakukan di daerah yang memiliki lonjakan kasus covid-19 seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Bamsoet juga mendorong pemerintah dan Tim Gugus Tugas Covid-19 baik pusat maupun daerah bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan pengawasan dari pelaksanaan protokol kesehatan, terutama di area publik.
Pengawasan protokol kesehatan itu perlu disertai sanksi tegas bagi masyarakat yang tidak mematuhinya, sebagai upaya mendisiplinkan masyarakat, mengingat penambahan kasus itu disebabkan kurang disiplinnya masyarakat.
Baca juga : Palestina Diminta Bercermin dari Sejarah Indonesia
Pemerintah sebaiknya juga segera melakukan pembatasan kembali aktivitas sosial ekonomi, terutama kegiatan yang menyebabkan kerumunan massa dan klaster-klaster yang menyebabkan lonjakan kasus covid-19 sebagai upaya dalam menekan kasus baru di Indonesia.
Ketua MPR RI juga mengingatkan masyarakat agar memahami kondisi saat ini dan benar-benar patuh menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
"Dengan cara disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengingat cara tersebut merupakan langkah yang paling efektif untuk melindungi diri dari penularan covid-19," ujarnya. (P-5)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved