Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kebijakan Melalui Tahapan Ketat

Pra/Des/Ins/X-10
03/6/2020 05:18
Kebijakan Melalui Tahapan Ketat
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono (tengah) dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, kemarin.(BIRO PERS SETPRES/RUSMAN)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan bahwa keputusan untuk membuka kembali berbagai aktivitas seperti perekonomian, pendidikan, dan peribadatan akan melalui tahapan-tahapan yang didasari pada data-data keilmuan yang ketat.

“Semua akan melalui tahapan-tahapan yang ketat dengan melihat angka kurva R0 dan Rt (angka penyebaran virus),” ujar Presiden Jokowi saat meninjau perkembangan renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, kemarin.

Setelah melalui tahapan yang ketat, diharapkan pembukaan kembali berbagai kegiatan akan berjalan dengan baik secara teratur, dari tahapan ke tahapan, dari sektor ke sektor, dan dari provinsi ke provinsi. “Karena kita tahu bahwa penyebaran covid-19 di Tanah Air, belum semua provinsi bisa kendalikan,” sambung Presiden.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menegaskan kehidupan new normal merupakan sesuatu yang sudah lumrah dilakukan dan bukan menjadi sesuatu yang rumit.

Pasalnya, kebiasaan yang akan dilakukan pada fase kenormalan baru itu sudah diaplikasikan pada saat penyelenggaraan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Suharso mengatakan protokol kesehatan dalam menyambut kenormalan baru pasti memiliki ketentuan masing-masing di setiap tempat,
baik itu di tempat ibadah, mal, pasar tradisional, maupun area perkantoran.

“Mungkin nanti kita tidak bisa masuk restoran seperti dulu, mungkin harus ada perjanjian seperti kalau kita mau datang ke dokter,” ujar Suharso dalam konferensi video kemarin.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengajak seluruh pemuda berperan aktif dalam penanggulangan covid-19 di Tanah Air. “Seluruh pemuda di mana pun berada harus menjadi motor dalam pelaksanaan kenormalan baru,” ujar Lestari dalam diskusi daring yang diselenggarakan PP Pemuda Muhammadiyah, kemarin.

“Pada kenormalan baru ini, kedisplinan dan kemandirian menjadi kunci utama,’’ tambahnya. (Pra/Des/Ins/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya