Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

PSBB Jabar Diyakini Ampuh Tekan Korona

Bayu Anggoro
04/5/2020 06:30
PSBB Jabar Diyakini Ampuh Tekan Korona
Anggota Satpol PP Kota Bogor mencatat data warga yang tidak memakai masker saat sidang tindak pidana ringan pelanggaran PSBB di Kota Bogor(ANTARA/ARIF FIRMASYAH)

PEMBATASAN sosial berskala besar (PSBB) di Bandung Raya dan Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) berhasil menurunkan angka positif virus korona (covid-19) di wilayah Jawa Barat. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil, meskipun pergerakan masyarakat masih tinggi, PSBB efektif sebagai salah satu cara dalam menangani pandemi.

Oleh karena itu, Emil memastikan pihaknya akan memberlakukan PSBB yang telah disetujui Menteri Kesehatan pada skala Provinsi Jabar mulai Rabu (6/5) mendatang. “Kemarin, 1 Mei sudah disetujui (PSBB skala provinsi). PSBB ini melengkapi dua zona (Bandung Raya dan Bodebek),” ucapEmil, kemarin.

Emil menjelaskan, angka penyebaran covid-19 di kedua wilayah itu melandai setelah pemberlakuan PSBB. “Kamis kemarin pernah nambahnya (pasien positif) hanya tiga. Bahkan Jumat kemarin 0 kasus (tidak ada penambahan),” kata Emil di Bandung, kemarin. Sebaliknya, penyebaran virus covid-19 terjadi cukup tinggi di kabupaten/kota yang tidak memberlakukan PSBB.

Emil menambahkan, PSBB akan diberlakukan di seluruh 27 kabupaten/kota di Jabar. “Pintunya dibatasi, ditutup. Tapi, daerah punya diskresi, jadi pembatasannya berbeda-beda, selama memastikan untuk membatasi pergerakan warga,” katanya.

Pada bagian lain, Emil melalui akun @ridwankamil, tadi malam, menyebut sebanyak tiga dari 325 orang penumpang dan petugas KRL Bogor-Jakarta positif terpapar covid-19. “Ini artinya KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi OTG pembawa virus. PSBB bisa gagal. Sudah
dilaporkan ke gugus tugas pusat dan Kemenhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL,” cicit Emil.

Kawasan industri

Pada bagian lain, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, PSBB di Purwakarta memang sudah harus diberlakukan. Akan tetapi, di enam kecamatan kawasan industri yang menjadi zona PSBB, pihaknya tidak akan menghentikan semua aktivitas pabrik di wilayah tersebut.

“Khususnya yang produk ekspor, tapi ada pembatasan seperti karyawan dari zona merah diliburkan selama PSBB. Kendaraan karyawan tidak bisa melintas keluar Purwakarta dan perusahaan harus menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pabrik,” jelas Anne, kemarin.

Adapun Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku pihaknya masih akan mengonsultasikan penerapan PSBB di kawasan industri di wilayahnya kepada Kemenperin. “Apakah harus berhenti dahulu atau seperti apa? Tetapi, jika tetap beroperasi, harus mengikuti protokol kesehatan,” terang dia, kemarin.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan penerapan PSBB di Kota Tasikmalaya 70% sudah berjalan. “Tinggal kita lakukan penyempurnaan,” paparnya.

Pakar otonomi daerah Djohermansyah Djohan mengatakan, pemerintah seharusnya satu suara dan konsisten dalam penanganan pandemi covid-19. Sebab, ketidakkonsistenan dalam PSBB menyebabkan pandemi sulit diakhiri. “Kepemimpinan jangan mendua. Utamakan public safety,” kata dia, kemarin.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyebut pemerintah akan mengkaji pelonggaran aturan PSBB akibat kesulitan ekonomi yang dialami sebagian masyarakat.

Hingga kemarin, jumlah kasus positif covid-19 secara nasional telah mencapai 11.192 kasus. Dari jumlah itu, 1.876 dinyatakan sembuh dan 845 meninggal. (RZ/AD/CS/Che/Fer/UL/DD/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya