Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PANDEMI covid-19 berimbas pada banyaknya karyawan yang diputus hubungan kerja oleh perusahaannya. Hal itu menimbulkan perasaan frustasi bagi para korban PHK.
Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Ridwan Habib mengingatkan bahwa korban PHK akibat pandemi covid-19 rentan bergabung dengan kelompok teroris. Menurutnya, ada dua faktor pemicu sesorang bergabung dengan kelompok teroris, yakni perasaan dendam dan putus asa.
"Kenapa napi-napi kasus biasa seperti pencuri motor, maling, banyak yang bergabung ke napi teroris, artinya mereka ngaji atau belajar ke napi teroris? Karena mereka ingin balas dendam," kata Ridwan kepada Media Indonesia, Minggu (3/5).
Selain itu, Ridwan juga mengatakan banyak pelaku pemerkosaan maupun pembunuhan yang mendekatkan diri kepada kelompok teroris karena ingin menebus dosanya. Menurutnya, dengan bergabung dengan kelompok teroris, misalnya Jamaah Ansharul Daulah (JAD), mereka dapat menjadi manusia dengan dosa kembali nol.
Baca juga : Boy Dinilai Bakal Beri Nuansa Baru Penanggulangan Terorisme
"Jadi diangapnya kalau ikut kelompok JAD ini dari nol lagi," ujar Ridwan.
Dalam situasi pandemi covid-19 seperti ini, Ridwan menekankan banyak di antara korban PHK yang merasa frustasi karena kesulitan dalam masalah ekonomi. Mereka yang merasa marah dengan pemerintah, negara, maupun perusahaan yang memecatnya akan memiliki psikologi yang rapuh.
"Ketika mereka diakses, direkrut oleh perekrut andal, maka merka bisa kemudian berpaling dan ikut kelompok ini," pungkas Ridwan. (OL-7)
ekonom menyebut gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia berpotensi semakin besar, terutama di industri padat karya seperti tekstil dan alas kaki.
PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan bahwa dalam periode Agustus 2024 hingga Februari 2025 terjadi pengurangan tenaga kerja secara signifikan.
IKATAN Wartawan Hukum (Iwakum) memberikan bantuan solidaritas kepada para jurnalis yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonedia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam menyatakan bahwa badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak hanya terjadi di Indonesia.
WAKIL Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini mengaku prihatin terhadap fenomena maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) saat ini.
Kebijakan sepihak tersebut menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Apalagi, para pekerja yang diberhentikan tidak diberikan penjelasan atau alasan yang logis oleh pihak perusahaan.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved