Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BAKAL calon walikota dari PDIP Solo, Achmad Purnomo menegaskan kembali sikapnya untuk mundur bertarung dalam Pemilihan Walikota Solo, jika pemerintah tetap bergeming untuk melaksanakan 9 Desember 2020.
" Saya tetap mundur dari upaya pencalonan, jika Pilkada serentak tetap digelar pada 9 Desember.Ya terserah KPU, apakah akan tetap pada opsi yang satu itu," tegas Achmad Purnomo yang saat ini masih menjabat Wakil Walikota Solo.
Hal itu ditegaskan dia, saat ditanya wartawan di sela sela mengikuti bakti sosial bagi alat pelindung diri (APD) untuk 11 rumah sakit se-Solo Raya, yang digelar Kapolda Jateng dan Gibran di halaman Polresta Solo,Selasa ( 28/4).
Saat Achmad Purnomo menjelaskan kembali sikap tegas untuk mundur, Gibran Rakabuming Raka sebagai rival pengajuan pencalonan, dan menunggu rekomendasi dari Ketua Umum PDIP berdiri tidak jauh darinya. Putra sulung presiden sibuk dengan kegiatan kemanusiaan dihadapan para pimpinan rumag sakit yang menerima bantuan APD.
Bahkan ketika ditanya wartawan tentang sikap Achmad Purnomo yang hendak mundur dari pencalonan jika Pilkada serentak dielar 9 Desember,Gibran hanya tersenyum dan tidak mau berkomentar.
" Ya silakan tanya langsung ke Pak Purnomo. Saat ini saya lebih memilih fokus kegiatan kemanusiaan," jawab dia.
Ia menegaskan, dirinya bersama tim relawan pada masa pandemi korona ini, ingin melupakan sejenak kegiatan politik dan berganti fokus pada kegiatan kemanusiaan, untuk membantu sesama, dan terutama tim medis yang selama ini tampil sebagai garda terdepan dalam merawat pasien infeksi covid 19.
" Biarkan saya dan tim relawan melaksanakan tugas kemanusiaan, agar pandemi korona segera berakhir, dan masyarakat selamat dari deriya dan bekerja normal kembaki," tegas ayah dari Jan Ethes dan La Lembah Manah ini dengan senyum tipisnya.
Sementara Purnomo mengatakan,dirinya mewacanakan mundur karena sampai akhir tahun diperkirakan kondisi pandemi korona bekum busa dianhiri. "Jujur saya tidak kuat hati dan perasaan jika Pilkada serentak tetap dipaksakan di tengah pagebluk korona," kata dian
Dia ungkapkan, situasi pandemi korona jika menyimak pernyataan Pemerintah Pusat, baru akan pulih selama setahun. Dan dia juga berintuisi pada Desember mendatang pandemi juga belum berakhir.
Karena itu, lanjut dia, dirinya sudah mengadakan kesepakatan dengan pendamping pasangnnya,Teguh Prakosa untuk siap mundur, dan secara lesan juga sudah disampaikan kepada Ketua DPC PDIP Solo,FX Hadi Rudyatmo, yang langsung memberikan dukungan.
" Ternyata beliau tidak keberatan dengan keputusan mundur tersebut. Keluarga saya pun mendukung," kata dia (OL-13)
Abdul menjelaskan, penyidik belum menahan tersangka karena pemeriksaan akan dilanjutkan.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yalimo, Papua sebagai penyelenggara pemilu dituding telah melakukan pelanggaran etik.
PAGUYUBAN Nusantara Yalimo Bangkit meminta MK untuk tidak mematikan suara rakyat Yalimo, dengan putusan yang semestinya
DEWAN Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memberhentikan dua anggota KPU Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari jabatannya.
Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah tercatat sukses, meski dalam kondisi pandemi COVID-19. Pengalaman itu menjadi rujukan untuk penyelenggaraan berbasis manajemen risiko Pemilu 2024.
Ppartai politik juga harus ambil bagian dalam mendinginkan suasana dan mengajak pendukungnya untuk bisa menerima putusan MK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved