Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

IPW Anggap Polri Gagap Hadapi Covid-19

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
01/4/2020 15:11
IPW Anggap Polri Gagap Hadapi Covid-19
Polisi bubarkan kumpulan orang(Antara)

INDEPEMDENT Police Watch (IPW) menilai Polri gagap dalam menyikapi wabah korona. Dengan adanya Maklumat Kapolri, polisi dianggap superior karena sanggup membubarkan pesta perkawinan, arisan dan kegiatan massal lainnya di masyarakat.

Namun, ketika 39 TKA Tiongkok datang ke Bintan Kepulauan Riau pada 31 Maret kemarin, Polri tak berdaya menghalaunya.

"Polri lebih berani kepada anak bangsa sendiri ketimbang kepada TKA Tiongkok, dimana negaranya sebagai tempat virus korona muncul," tutur Neta S. Pane selaku Ketua Presidium IPW, Rabu (1/4).

Neta menilai sikap gagap Polri ini tak terlepas dari sikap bingung Presiden RI Joko Widodo.

Menurutnya, kurang tegasnya Presiden terlihat saat memilih opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menangani virus korona.

Jokowi mengklaim tak semua negara sama dalam menangani korona. Sehingga opsi karantina wilayah dan lockdown tidak dipilih.

Padahal, PSBB itu diambil Jokowi setelah meralat kebijakan darurat sipil yang banyak dikritik publik.

Neta sejatinya ingin Jokowi fokus terlebih dahulu pada penerapan UU No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dan UU No 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, yang hingga kini belum dijalankan pemerintah.

"Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 21/2020 tentang PSBB ada tujuh pasal yang secara umum menjelaskan Percepatan Penanganan Korona. Pasal 1 misalnya, menjelaskan pembatasan kegiatan penduduk untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus korona," ujarnya.

Namun, PP PSBB tidak mengatur pergerakan orang asing ke Indonesia, terutama kedatangan TKA asal Tiongkok.

"Sehingga PP PSBB ini terkesan mendiskriminasi anak bangsanya sendiri dan mengistimewakan orang asing, terutama TKA Tiongkok," imbuhnya.

Neta khawatir jajaran kepolisian malah bakal sering konflik dengan anak bangsanya sendiri, ketimbang menghalau TKA Tiongkok yang datang.

Neta pun tak menyangka kedatangan 39 TKA Tiongkok ke Bintan, melalui Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban pada kemarin (31/3) berlangsung mulus.

"Kami melihat ada dualisme sikap Polri dalam menghadapi TKA Tiongkom ini," ucap Neta.

Di satu sisi, langkah pengusiran TKA di Ketapang diambil jajaran kepolisian sesuai petunjuk Maklumat Kapolri dalam menyikapi situasi nasional terkait kebijakan pemerintah dalam cegah tangkal dini adanya wabah covid-19. Di sisi lain banyak kalangan kepolisian tidak berani menyikapi kedatangan TKA Tiongkok ke negeri ini.

Neta berharap Jokowi tidak bingung dalam menghadapi wabah korona, sehingga PP PSBB bisa bersikap tegas terhadap kedatangan TKA Tiongkok. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya