Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PENUNDAAN Masa Sidang III DPR dengan memperpanjang masa reses dianggap kurang tepat di saat pandemi virus korona (covid-19) di Tanah Air.
"Karena bila masih reses, ada potensi anggota dewan mengadakan pertemuan atau perjalanan ke daerah pemilihan (dapil). Karena kalau anggota DPR harus mengadakan pertemuan dengan konstituen, peluang mengumpulkan lebih dari satu orang di satu tempat bisa terjadi. Dan ini tidak diharapkan oleh misi social distancing," kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, di Jakarta, Sabtu (21/3).
Lucius berpendapat, mestinya DPR tak perlu lagi dianjurkan untuk menggelar kegiatan reses, tetapi mulai fokus pada pekerjaan mereka.
"Mereka bisa saja ditugaskan partai atau fraksi untuk menyiapkan RUU atau menyusun daftar inventarisasi masalah (DIM) fraksi terkait RUU Cipta Kerja misalnya. Koordinasi antaranggota bisa menggunakan platform media sosial seperti grup Whatsapp," ujar Lucius.
Baca juga: Covid-19 Jadi Alasan DPR Perpanjang Masa Reses
Dengan memulai persiapan yang terkait dengan tugas anggota di DPR, diharapkan begitu rapat kembali digelar, anggota atau fraksi sudah siap untuk langsung memulai pembahasan. Jadi proses pembahasan tak perlu harus mulai dengan membaca ulang draf karena anggota sudah membacanya selama masa perpanjangan reses.
"Selain mempersiapkan materi pembahasan RUU, masa reses yang diperpanjang ini juga bisa digunakan anggota untuk terus melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah," ujar Lucius.
Baca juga: Jokowi Dingatkan, Hati-Hati Jebakan Usulan Lockdown
Seperti diketahui, DPR memutuskan untuk menunda pembukaan masa sidang yang dijadwalkan pada 23 Maret menjadi hingga 29 Maret 2020. Penundaan diganti dengan memperpanjang masa reses.
Baca juga: ODP Korona Capai 92 Orang, Dokter di NTT Minta Tutup Penerbangan
Dijelaskan bahwa selama masa reses Anggota DPR dapat melakukan kunjungan pribadi (kundapil) selama dua kali, serta mendapat persetujuan pimpinan Fraksi dan pimpinan DPR RI. Selama masa reses juga komisi dapat melakukan kunjungan kerja maksimal 20 orang setelah mendapatkan persetujuan pimpinan DPR RI. (X-15)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved