Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PARTAI Demokrat membantah tudingan Kongres kelima yang akan digelar besok, Minggu (15/3) di JCC, Jakarta dibayangi politik dinasti. Pasalnya penentuan pemimpin baru atau tepatnya pengganti Ketua Umum saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbuka bagi semua kader untuk berkontestasi.
Hal itu menanggapi tudingan senior partai yang berkuasa 2004 hingga 2014 itu yakni Marzuki Alie dan Achmad Mubarok yang menilai kongres kali ini dapat dipastikan untuk memberi karpet merah bagi duo putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Keduanya berpotensi kuat menjadi penerus SBY.
"Saya harus bilang yang ngomong adanya dinasti politik di Demokrat itu pasti tidak mengenal demokrasi di dalam Demokrat. Senior partai tapi tak mengenal partainya. Memalukan," terang Kepala Divisi Advokasi, Bantuan Hukum dan Komunikator Politik DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada Media Indonesia, Sabtu (14/3).
Menurut dia, Marzuki berstatus mantan kader Partai Demokrat dan pernah berhasrat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat serta pernah menikmati kenikmatan hidup dan kenikmatan demokrasi di Partai Demokrat.
Marzuki pernah maju dan tidak dihalangi ikut kontestasi perebutan kursi Ketua Umum Partai. Ia pernah menikmati nikmatnya jadi Ketua DPR, pernah menikmati posisi sebagai Sekjen Partai Demokrat. Lantas atas semua jabatan, posisi dan kenikmatan demokrasi bisa bertarung jadi Ketua Umum.
"Logika pikiran sebelah mana yang dipergunakan oleh Marzuki untuk menuduh Demokrat tidak demokratis dan membangun dinasti politik? Sungguh logika berpikir sesat dan cenderung menjadi fitnah," ungkapnya.
Ia menilai Marzuki lupa bercermin atau tidak memiliki cermin di rumahnya.
"Orang yang pernah merasakan dan menjadi pelaku demokrasi di partai menuduh partai tidak demokratis, manusia macam apakah ini? Lagi pula kalau benar Marzuki Alie telah menjadi kader Gerindra, amatlah tak elok bicara negatif urusan internal partai Demokrat," paparnya.
Selain Marzuki, kata dia, Achmad Mubarock memberikan opini yang juga miring kepada ketua umum dan juga kepada juniornya di partai. Bahkan tanpa perasaan ketika Demokrat masih berduka atas kepergian istri SBY, Ani Yudhoyono, Mubarok dan kawan-kawannya pernah mengajukan Kongres Luar Biasa untuk mengganti SBY.
baca juga: Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN Sudah Mencapai 297 Kasus
"Kejam dan tak berperasaan. Mubarok juga menuduh Demokrat tidak demokratis, tapi dirinya deklarasi untuk maju sebagai Caketum dalam ruang demokrasi di partai. Logika yang aneh. Artinya tidak ada larangan sepanjang memenuhi syarat dan mendapat dukungan dari pemilik suara yaitu DPC, DPD, DPP dan Ormas Sayap Partai," pungkasnya.
Sementara itu tidak banyak beredar nama yang akan bertarung memperebutkan kursi SBY. Sejauh ini baru terdapat satu nama yang paling mencuat yakni putra sulung SBY, Agus dan mekanisme penentuan ketua umum partai ini berpotensi aklamasi. (OL-3)
AHY menyebut keputusan MK itu akan berdampak pada seluruh partai politik, termasuk Partai Demokrat.
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
MENTERI Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan perumahan kunci ketahanan kota hingga inklusi sosial.
Semua pembangunan, baik di Jawa maupun luar Jawa, selalu berawal dari satu hal, lahan. Kalau status lahan tidak jelas, tidak akan ada yang berani membangun.
KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) enggan memberikan komentarnya terkait isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti posisi ekonomi Indonesia yang masih tertinggal jauh dari negara-negara maju.
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Meskipun tantangan terbesar berada di kawasan Afrika, kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia tidak boleh lengah.
Presiden RI ke-6 itu juga menyoroti wilayah Papua yang masih menyumbang 93% dari beban malaria nasional, dan menekankan pentingnya komitmen lintas pemerintahan.
SBY menyoroti, konflik dan peperangan geopolitik yang terus berlangsung.
Menurut dia, hal tersebut tindakan luar biasa yang patut diapresiasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved