Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
EKS pimpinan Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) Jakarta yang juga mantan narapidana terorisme Haris Amir Falah mengakui butuh waktu untuk menghilangkan paham-paham radikalisme.
Haris yang sempat menolak ideologi negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kini berhijrah melihat Islam sebagai agama yang moderat. Dan setelah hampir delapan tahun menjalani program deradikalisasi, dia memandang terorisme dan radikalisme hal yang sepenuhnya salah.
Baca juga: Eks Teroris Minta Waspadai Eks IS Pura-Pura Mau Kembali ke NKRI
Haris Amir Falah merupakan mantan napiter yang ditangkap dalam kasus pendanaan latihan militer di Jalin Jantho, Aceh, pada 2010 dan divonis 4,5 tahun penjara.
Disampaikan Haris, hal yang mendorongnya untuk hijrah kembali setia pada NKRI ialah ketika terkena kasus hukum tindak pidana terorisme pada 2010.
Baca juga: Deradikalisasi masih Alami Kendala
Saat itu, ia merasa diperlakukan secara manusiawi walaupun hal yang dilakukan tindak pidana kriminal dan kasusnya diproses secara hukum. Ia juga mengungkapkan, sejak itu paradigmanya terhadap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berubah.
"Saya mulai tersentuh dengan perlakuan dari Densus 88. Tidak selalu dengan kekerasan tapi pendekatan yang dijelaskan bahwa saya terkena kasus hukum, seberapa dalam, hak-hak saya sebagai seorang muslim diberikan. Bukan Islam yang diperangi, tapi saya sebagai muslim melakukan pelangggaran hukum di NKRI," ujar pria yang menuliskan pengalamannya hijrah dari pemahaman ekstrem dan takfiri dalam buku berjudul Hijrah dari Radikal Kepada Moderat di Jakarta, Sabtu (7/3).
Baca juga: Perlukah Eks Islamic State Dipulangkan ke Indonesia
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 2010-2014 Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai menyampaikan radikalisme berdasarkan definisi kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah gerakan melakukan pembaharuan secara cepat termasuk melalui jalan kekerasan. Ada ciri-ciri yang harus diantisipasi dari mereka yang sudah terpapar radikalisme.
Pertama kelompok yang mengklaim kebenaran bergama hanya bagi kelompoknya, kedua mereka merasa yang paling paham doktrin agama yang tidak sesuai dengan paham mereka adalah salah. Ketiga mereka merasa punya otoritas menghakimi pemahaman orang lain yang berbeda atas nama Tuhan. Menurutnya tujuan utama dari deradikalisasi ialah menghilangkan pemahaman tersebut dari mereka yang sudah terpapar. (X-15)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
CITRA satelit dan video yang dilihat surat kabar Israel Haaretz menunjukkan bahwa geng kriminal terkait ISIS yang didukung Israel itu telah memperluas kehadirannya di Jalur Gaza selatan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
PEMIMPIN oposisi Israel Avigdor Lieberman menuduh pasukan Israel, atas persetujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mempersenjatai keluarga kriminal di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved