Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Ini Alasan Pengusul RUU Ketahanan Keluarga yang Kontroversial

Cahya Mulyana
20/2/2020 21:08
Ini Alasan Pengusul RUU Ketahanan Keluarga yang Kontroversial
Ilustrasi(MI)

ANGGOTA DPR asal Fraksi Golkar Endang Maria menjelaskan alasannya mengusulkan Rancangan Undang-undang Ketahanan Keluarga.Ia mengaku prihatin dengan tindak kekerasan yang kerap menimpa anak dan wanita.

"Ide dasarnya beberapa tahun terakhir ini tingginya kasus narkoba, miras, darurat kekerasan seksual, bahkan anak usia empat tahun memperkosa balita. Perilaku anak-anak SD, SMP, SLTA yang sudah mengarah ke seks bebas dan tiba-tiba anak SMP melahirkan tanpa dia tahu sudah hamil. Itu sangat memprihatinkan pribadi saya," paparnya kepada wartawan, Kamis (20/2).

 

Baca juga: Jadi Kontroversi, DPR Janji Cermati RUU Ketahanan Keluarga

 

Menurut dia, usul membuat RUU itu bermula saat dirinya menghadiri rapat dengar pendapat dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dalam rapat itu, mengemuka bahwa isu yang menimpa anak dan perempuan tersebut tak kunjung menurun.

Dari hal itu muncul pemikiran untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan wanita harus dimulai lewat penguatan peran keluarga. "Jika keluarga rapuh yang terjadi seperti saya uraikan di atas," katanya.

Kemudian, kata dia, landasan lain dari mengusulkan RUU itu adalah visi dan misi presiden yang menginginkan SDM unggul dan revolusi mental. Pangkal kedua program itu tidak lain dari ketahanan keluarga.

"SDM unggul harus diawali dari keluarga dan bagaimana keluarga tidak rapuh. Itu sebagai PRnya," jelasnya.

Meski demikian ia mengaku tidak membaca seluruh isi RUU tersebut dan tidak semunya atas kehendaknya. Kemudian berdasarkan keputusan fraksi usulan tersebut sudah ditarik sehingga Golkar tidak lagi terlibat.

"Sebetulnya itu usulan pribadi dan memang sudah ditarik," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya