Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Pernyataan Kepala BPIP Soal Agama Musuh Pancasila Dinilai Ngawur

Cahya Mulyana
12/2/2020 13:51
Pernyataan Kepala BPIP Soal Agama Musuh Pancasila Dinilai Ngawur
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

PERNYATAAN Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang menyebut agama kerap menjadi musuh Pancasila merupakan pemikiran ngawur. Pasalnya, semua agama menjadi fondasi lahirnya negara berikut ideologinya.

"Ini statement yang sangat ngawur. Agama apa pun tidak pernah menjadi musuh Pancasila, apalagi Islam, " terang Anggota Komisi II DPR asal Fraksi NasDem Syamsul Luthfi kepada Media Indonesia, Rabu (12/2).

Menurut dia, semua tokoh agama di Indonesia ikut berjuang mendirikan republik ini. Dengan demikian agama apa pun tidak mungkin menjadi musuh Pancasila.

"Yang kadang menjadi masalah akhir-akhir ini adalah penafsiran keagamaan menyangkut paham keagamaan yang berbeda satu dengan yang lain dan bukan agama itu sendiri," ujarnya.

Baca juga: DPR Tunggu Surpres Omnibus Law dari Pemerintah

Oleh sebab itu, tokoh masyarakat asal Nusa Tenggara Barat ini meminta Yudian Wahyudi menarik pernyataannya tersebut.

"Pernyataan kontroversial ini harus ditarik lagi karena bisa menimbulkan reaksi keras dari segenap komponen bangsa," pungkasnya.

Kontroversi itu bermula dari wawancara Yudian dengan salah satu media daring. Ia memaparkan perjalanan Pancasila hingga era terkini.

Dia mengatakan terdapat kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingan mereka sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan membuat Ijtima Ulama untuk menentukan calon wakil presiden.

"Si minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," kata Yudian. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik