Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KEPUTUSAN pemerintah menolak eks IS pulang ke Indonesia dinilai tepat. Hal itu lantaran pemulangan eks ISIS bisa mengancam keamanan di dalam negeri. Meski begitu, pemerintah diminta tetap waspada.
"Keputusan itu sudah tepat sebab Indonesia belum siap. Jika harus memulangkan eks IS sangat berbahaya," ungkap peneliti terorisme Universitas Indonesia Ridlwan Habib kepada Media Indonesia, Selasa (11/2).
Ridlwan berpendapat pemerintah harus tetap waspada terhadap kemungkinan balas dendam oleh simpatisan IS di dalam negeri. Saat ini, ucapnya, jejaring IS masih ada di Indonesia.
"Sel-sel tidurnya masih banyak. Polri dan komunitas intelijen harus waspada jika keputusan itu menimbulkan keinginan balas dendam. Misalnya dengan melakukan penyerangan pada kantor pemerintah karena jengkel teman mereka tidak dipulangkan," kata Ridlwan.
Baca juga : Pakar : Pemerintah Sudah Tepat tak Pulangkan anggota IS eks WNI
Menurut Ridlwan, risiko jika kamp pengungsian eks IS di Suriah dibubarkan oleh pihak otoritas Kurdi juga patut diwaspadai.
Ia mengkhawatirkan kemungkinan eks IS yang pulang secara mandiri ke Tanah Air melalui pintu-pintu perbatasan atau 'jalur tikus' yang minim pengawasan.
Selain itu, pemerintah juga diingatkan kemungkinan dampak politik yang akan timbul seperti kritik dari kelompok oposisi yang sudah bersikap setuju pemulangan.
Seperti diketahui, sejumlah politikus oposisi sebelumnya menyatakan setuju atas pemulangan mantan IS ke Tanah Air.
"Risiko berikutnya adalah kemungkinan gugatan hukum yang muncul dari keluarga eks IS di Indonesia. Bisa saja akan memicu class action terhadap pemerintah dengan alasan negara mengabaikan hak asasi warganya di luar negeri," ujar alumnus Kajian Intelijen UI itu. (OL-7)
SEORANG Warga Negara Indonesia (WNI) berinsial ATB, 33, tewas diduga tertembak wilayah Fatumea, Distrik Kobalima (Suai), Timor Leste pada Minggu (17/8).
KPK) mengungkapkan buronan kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin, mempunyai paspor Guinea-Bissau.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok jika ada yang terdampak konflik Thailand-Kamboja.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, telah kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) secara otomatis.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
CITRA satelit dan video yang dilihat surat kabar Israel Haaretz menunjukkan bahwa geng kriminal terkait ISIS yang didukung Israel itu telah memperluas kehadirannya di Jalur Gaza selatan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved