Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEPUTUSAN pemerintah menolak eks IS pulang ke Indonesia dinilai tepat. Hal itu lantaran pemulangan eks ISIS bisa mengancam keamanan di dalam negeri. Meski begitu, pemerintah diminta tetap waspada.
"Keputusan itu sudah tepat sebab Indonesia belum siap. Jika harus memulangkan eks IS sangat berbahaya," ungkap peneliti terorisme Universitas Indonesia Ridlwan Habib kepada Media Indonesia, Selasa (11/2).
Ridlwan berpendapat pemerintah harus tetap waspada terhadap kemungkinan balas dendam oleh simpatisan IS di dalam negeri. Saat ini, ucapnya, jejaring IS masih ada di Indonesia.
"Sel-sel tidurnya masih banyak. Polri dan komunitas intelijen harus waspada jika keputusan itu menimbulkan keinginan balas dendam. Misalnya dengan melakukan penyerangan pada kantor pemerintah karena jengkel teman mereka tidak dipulangkan," kata Ridlwan.
Baca juga : Pakar : Pemerintah Sudah Tepat tak Pulangkan anggota IS eks WNI
Menurut Ridlwan, risiko jika kamp pengungsian eks IS di Suriah dibubarkan oleh pihak otoritas Kurdi juga patut diwaspadai.
Ia mengkhawatirkan kemungkinan eks IS yang pulang secara mandiri ke Tanah Air melalui pintu-pintu perbatasan atau 'jalur tikus' yang minim pengawasan.
Selain itu, pemerintah juga diingatkan kemungkinan dampak politik yang akan timbul seperti kritik dari kelompok oposisi yang sudah bersikap setuju pemulangan.
Seperti diketahui, sejumlah politikus oposisi sebelumnya menyatakan setuju atas pemulangan mantan IS ke Tanah Air.
"Risiko berikutnya adalah kemungkinan gugatan hukum yang muncul dari keluarga eks IS di Indonesia. Bisa saja akan memicu class action terhadap pemerintah dengan alasan negara mengabaikan hak asasi warganya di luar negeri," ujar alumnus Kajian Intelijen UI itu. (OL-7)
PEMERINTAH Indonesia terus melanjutkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik. 54 WNI dari Iran
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengungkapkan sebanyak 68 dari total 97 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah dievakuasi dari Iran masih menunggu jadwal pemulangan ke Tanah Air.
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
CITRA satelit dan video yang dilihat surat kabar Israel Haaretz menunjukkan bahwa geng kriminal terkait ISIS yang didukung Israel itu telah memperluas kehadirannya di Jalur Gaza selatan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
PEMIMPIN oposisi Israel Avigdor Lieberman menuduh pasukan Israel, atas persetujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mempersenjatai keluarga kriminal di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved