Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pemerintah Kaji Menyeluruh Pemulangan Mantan Pengikut IS

Emir Chairullah
10/2/2020 19:39
Pemerintah Kaji Menyeluruh Pemulangan Mantan Pengikut IS
Spanduk berisi penolakan terhadap pemulangan eks kombatan IS di Istana Merdeka, Jakarta(Antara/Wahyu Putro A)

WAKIL Presiden Ma'ruf Amin mengakui adanya kekhawatiran mengenai pemulangan sejumlah mantan pengikut Islamic State (IS) ke Indonesia.

Pemerintah, ungkap Wapres, masih mengkaji berbagai dampak yang bakal muncul apabila menerima kedatangan mereka.

"Ya justru itu kita akan kaji dan termasuk kekhawatiran beberapa pihak, nanti mereka WNI atau bukan, kan begitu," katanya kepada wartawan menghadiri Munas PHRI, di Karawang, Senin (10/2).

Wapres Ma'ruf menyebutkan, pemerintah akan membahas rencana kepulangan mantan pengikut ISIS itu dari berbagai aspek.

Baca juga : Pemulangan WNI Mantan ISIS bukan Prioritas

"Tentu akan dilihat konsekuensi yang muncul jika tidak dipulangkan atau dipulangkan. Kita lihat dulu situasinya," ujarnya.

Wapres pun belum bisa berkomentar mengenai usulan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius yang membuka peluang untuk memulangkan anak-anak terlebih dulu.

"Ya itu kan baru pendapat, nanti akan kita rapat koordinasikan, atau tidak dipulangkan semua, ada yang dipulangkan yang anak-anak, atau konsekuensi-konsekuensi lainnya seperti apa," pungkas Wapres. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya