Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DI tengah tantangan persatuan dalam hidup berbangsa dan bernegara, seluruh elemen bangsa diharapkan untuk terus menjalin tali silaturahmi.
Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati mengatakan, dengan terjalinnya tali silaturahmi secara terus menerus maka sekat-sekat perbedaan dan sumbatan komunikasi serta syak wasangka antar kelompok dapat kita atasi.
"Maka tentu saja dengan makin seringnya kita bertemu maka persauadaraan kita semakin kuat, tidak ada lagi saling curiga, apalagi saling membenci. Sebaliknya kita makin mengokohkan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi bangsa ini," kata Handojo di sela Silaturahmi Kebangsaan di Jakarta, Sabtu (18/1)
Handojo menjelaskan, ancaman persatuan bangsa memang nyata di masyarakat melalui berbagai aksi provoksi SARA, karena adanya gesekan dan saling curiga.
"Maka tidak ada obat yang lebih ampuh menurut saya selain dengan kita terus bertemu, kita saling menyapa, dan berkomunikasi. Di mana ada hambatan komunikasi, kita carikan jalan keluarnya. Makin sering bangsa ini membngun silaturahmi kebangsaan maka makin kokoh juga persatuan dan persaudaraan antar sesama anak bangsa dan tentu bangsa ini makin kuat," lanjut Handojo.
Handojo menegaskan, seluruh elemen bangsa ini mempunyai tugas dan tanggungjawab yang sama yakni merawat keberagaman Indonesia.
Baca juga : Vox Point Indonesia Jalin Silaturahmi Kebangsaan ke DPP PKS
"Kita semua dari berbagai unsur harus bersatu padu. Acara seperti silaturahmi merupakan simbol bahwa bangsa Indonesia cinta persatuan. Cinta perdamaian. Kita semua ingin damai. Untuk itu, tidak ada alasan kita tidak bersatu, bergandengan tangan mewujudkan cita-cita pendiri bangsa ini yang ingin bersatu, untuk bedaulat, untuk adil dan makmur dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Dan, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan ketertiban dunia, untuk perdamaian abadi, untuk keadilan sosial dan untuk memepertahankan kedaulatan rakyat,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, hadir perwakilan dari ormas lintas agama, seperti Forum Cinta Pancasila, Forum Nusantara Bersatu, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PGI, PHDI, Walubi, Matakin, perwakilan partai politik, organisasi pemuda dan kemahasiswaan.
Para tokoh yang hadir sepakat agar ajang silaturahmi kebangsaan seperti ini harus rutin dilakukan memperkuat kecintaan terhadap NKRI.
"Pertemuan seperti ini sangat bagus dan harus kita dorong terus agar rutin dilakukan. Komunikasi di dalam bangsa yang majemuk seperti Indonesia ini sangatlah penting dilakukan. Tanpa komunikasi rasanya sulit untuk bersatu," kata Politikus PKS Ledia Hanifah yang juga ikut hadir.
Dalam kesempatan itu juga ditampikkan tarian adat yang mencerminkan keragaman budaya nusantara. Dan, yang sangat menarik adalah penampilan dari Marawis Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Depok dengan lantunan lagu-lagu berirama dan bernuansa Islam.
Acara juga diisi dengan Doa Lintas Agama yang diwakili oleh masing-masing agama Katolik, Protestan, Islam, Budha, Hindu dan Konghucu. (OL-7)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
PERMASALAHAN bangsa saat ini semakin beragam sehingga diperlukan langkah penguatan kebangsaan generasi muda agar mampu menjawab dan mengatasi tantangan tersebut.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved