Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PENYANYI Agnes Monica atau Agnes Mo membuat pernyataan yang kontroversial, dengan mengaku dirinya tak memiliki darah Indonesia saat diwawancarai media di Amerika Serikat (AS). Sontak pernyataan Agnes tersebut membuat heboh publik di Tanah Air.
Bahkan, Kepala Staf Presiden Moeldoko turut mengomentarinya. Menurut Moeldoko, apa yang disampaikan Agnez Mo belum tentu menunjukkan sikap yang tidak nasionalisme.
Moeldoko juga meminta publik di Tanah Air 'tidak menggoreng' isu-isu lain yang tidak terkait pernyataan Agnez Mo.
"Jadi jangan terus 'digoreng' Agnez Monica engggak nasionalis. Menurut saya sih enggak," ucap Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (26/11).
Sementara Pengamat Politik dari Parameter Research Consultant, Edison Lapalelo mengatakan, pernyataan Agnez Mo biasa saja, sehingga terlalu politis dan berlebihan jika publik meributkan pernyataanny tersebut.
Edison mengamati akibat pernyataan Agnez dalam wawancara telah enimbulkan banyak tanggapan dari berbagai kalangan.
Sejumlah tokoh politik dan anggota Komisi I dan X DPR RI seolah meragukan nasionalisme Agnez Mo. Padahal KSP Moeldoko telah meminta masalah ini tidak dibesar-besarkan.
"Ya saya kira statement Agnes Mo seperti itu ketika saya mendengar dan menonton videonya memang benar bahwa dia mengakui tidak ada darah Indonesia yang mana dia menyampaikan bahwa dia berdarah Jerman, China dan Jepang," ujar Edison.
"Jadi saya juga membandingkan dengan Carlos M. Varon yang merupakan mantan pemain sepak bola Real Betis dan dia juga tidak berdarah Indonesia tetapi sudah berwarga negara Indonesia. Saat ini dia juga maju dalam kontestasi demokrasi sebagai calon Bupati Samosir," papar Edison.
Menurut Edison, apabila kembali pada pengertian warga negara Indonesia adalah orang yang diakui undang-undang dan diberikan KTP, maka Agnes masih memiliki KTP Indonesia. "Karena itu saya tidak meragukan nasionalisme Agnes," katanya.
Edison menilai bahwa berbagai tanggapan terhadap pernyataan Agnes terlalu politis dan berlebihan.
"Bagi saya ini merupakan sesuatu yang lebih pada sensivitas nasionalime kebangsaan kita, akibat ini saya berasumsi dan berpendapat bahwa mungkin nasionalisme kita sudah ada pada ambang yang mengkhawatirkan," paparnya.
"Seharusnya kita harus lebih memperhatikan pada perilaku atau perbuatan yang berdampak pada nasionalisme kebangsaan itu bukan hanya pada sekedar statement yang menimbulkan interprestasi bebas," jelasnya. (Antara/OL-09)
Nama “Bones” yang berarti tulang diangkat sebagai simbol kerangka nilai kebangsaan, fondasi yang menyatukan masyarakat Indonesia.
Sehingga film apapun yang dimunculkan ke publik yang mengangkat isu nasionalisme, termasuk film animasi viral yang akan tayang di bioskop pada 17 Agustus ini.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Bali Wayan Koster yang dalam beberapa program pembangunan telah menempatkan nasionalisme sekaligus mencintai produk lokal Bali.
Media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Pemutaran film Believe yang mengangkat kisah hidup Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dimanfaatkan sebagai sarana membangun kebangsaan dan nasionalisme.
"Menurut saya dalam logika kita berpikir berbangsa dan bernegara tidak etis, banyak kritik dan saran dituangkan dalam sesuatu yang lebih baik,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved