Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Ma'ruf: Indonesia Pantas Jadi Kiblat Ilmu Pengetahuan Islam

M. Iqbal Al Machmudi
26/11/2019 22:33
Ma'ruf: Indonesia Pantas Jadi Kiblat Ilmu Pengetahuan Islam
KH Ma'ruf Amin(MI/ Adam Dwi)

WAKIL Presiden Republik Indonesia Kiai Ma'ruf Amin menilai Indonesia layak menjadi tempat rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam.

"Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia dan juga salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Sebagai negara Islam terbesar di dunia, Indonesia pantas menjadi rujukan," kata Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan agenda Expert Meeting Indonesia International Islamic University (UIII) di Jakarta, Selasa (26/11).

Semenjak pertama kali masuk ke Indonesia pada abad 8, sambungnya, perkembangan Islam di Tanah Air sangat pesat dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat asli Nusantara.

Wapres menilai seluruh kekayaan dan pengalaman perjalanan Islam di Indonesia turut berkontribusi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia.

"Dengan fakta tersebut, Indonesia layak menjadi rujukan peradaban dunia Islam yang moderat dan modern," cetusnya.

Untuk menjadikan Indonesia sebagai rujukan peradaban Islam, dibutuhkan pusat penelitian dan ilmu pengetahuan yang berkualitas.

Salah satunya dibentuk Perguruan Tinggi Islam unggulan, yakni Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), yang memiliki kualitas internasional dengan reputasi global.

Ma'ruf berharap dalam waktu dekat, UIII mampu berada di garda terdepan dalam kajian Islam secara umum.

"UIII juga diharapkan menjadi pusat penyebaran kebudayaan dan peradaban Islam yang modern, toleran, dan berkemajuan. Saya mengharapkan agar kajian Islam yang dimaksud dapat menggabungkan dua bentuk kajian Islam, yakni penguasaan ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fid dîn) yang juga disebut kajian normatif, dan pengkajian atau penelitian pada masyarakat Islam yang juga disebut kajian empiris," tutupnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik