Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Ratas Perdana, Jokowi Targetkan Perjanjian Dagang Selesai di 2020

Akmal Fauzi
30/10/2019 15:23
Ratas Perdana, Jokowi Targetkan Perjanjian Dagang Selesai di 2020
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas (ratas) perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10).

Dalam rapat terbatas dengan topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian, presiden menargetkan para menterinya agar menyelesaikan perjanjian dagang ke sejumlah negara tercapai pada akhir tahun depan.

Dalam rapat itu, Jokowi meminta ke Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar untuk menyelesaikan perjanjian dagang ke negara-negara Uni Eropa.

“Kita telah menyelesaikan (perjanjian) Indonesia-Australia, dan harus diteruskan ke negara-negara lain. Kemudian penyelesaian dan eksekusi lapangan harus dikerjakan yakni dengan Uni Eropa. Ini berkaitan dengan peningkatan ekspor," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Gelar Ratas Bahas Destinasi Wisata

Tak hanya Uni Eropa, Jokowi juga meminta jajarannya menyelesaikan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang terdiri dari 10 negara di Asia Tenggara dengan enam mitra perdagangan bebas yaitu, India, China, Korea Selatan, Jepang, Australia, New Zealand.

“Ini yang belum kita miliki perjanjian dengan mereka. Saya minta selesaikan akhir tahun depan, kita harus mampu,” tegas Jokowi.

“Begitu juga trade agreement dengan Afrika. Ini penting sekali. Tolong dilihat," tambah Jokowi.

Dalam ratas itu, Jokowi kembali mengingatkan kondisi perekonomian dunia beberapa tahun ke belakang menghadapi situasi sulit. Ia meminta para menteri bisa menghadapi hal tersebut, baik melalui peningkatan ekspor maupun investasi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik