Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMUDA Panca Marga Provinsi Papua mendukung kepolisian memproses secara hukum para pelaku demo anarkis yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PPM Papua Boy Markus Dawir dalam keterangannya yang diterima Media Indonesia di Jakarta, Senin (14/10).
"Bagaimana pun Indonesia adalah negara hukum maka kami mendukung Polri agar menjalankan proses hukum bagi siapa pun yang pada waktu kerusuhan lalu di Papua melakukan tindakan anarkis, pembakaran, perampokan bahkan memakan korban jiwa," kata Boy.
Ia tidak ingin agar ada pemakluman pada masyarakat sehingga tindakan yang dilkukan seolah-olah dibenarkan.
Baca juga : Jaga Situasi Kondusif, PPM Papua Dukung Tambahan Pasukan di Papua
"Negara hukum itu punya aturan main. Jangan juga memaksa polisi untuk tidak memroses. Masyarakat harus dididik untuk taat hukum. Maka kami dukung langkah kepolisian untuk memroses hukum para pelaku kerusuhan," jelas Boy.
Termasuk, kata dia, PPM Papua tetap meminta Kepolisian dan TNI bersiaga di Papua untuk memastikan keamanan, terutama pada obyek-obyek vital.
"Papua masih sangat bisa meledak kapan saja. Maka kami meminta agar aparat tetap siaga. Jika memang harus ada penambahan pasukan asalkan dalam rangka jaminan keamanan, kami akan dukung penuh," pungkas Boy. (OL-7)
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Penanganan kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di sejumlah kantor kepolisian yang penyidiknya merupakan seorang laki-laki, harusnya peyidik perempuan.
Para perwira muda polisi itu memiliki tantangan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Prabowo berpesan kepada 2.000 perwira tersebut untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara.
Para tersangka memiliki peran berbeda dalam sindikat tersebut, mulai dari perekrut awal, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengiriman bayi ke luar negeri.
Tugas Polri tidaklah mudah karena banyak persoalan internal dan eksternal yang muncul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved