Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Prabowo: Saya Mengutuk Radikalisme, Tidak Boleh Ada di Indonesia

Ferdian Ananda Majni
11/10/2019 20:49
Prabowo: Saya Mengutuk Radikalisme, Tidak Boleh Ada di Indonesia
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto(NAOMI / AFP)

Dalam kunjungan menjenguk Menko Polhukam, Wiranto di RSPAD. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengutuk semua bentuk tindakan radikalisme, terorisme dan kekerasan sehingga aksi itu harus dicegah dan dihindari serta tidak boleh berkembang di Indonesia.

"Itu saya dari dulu kita mau. Saya mengutuk semua bentuk radikalisme, terorisme, dan kekerasan kita hindari dan harus dicegah. Tidak boleh ada di Indonesia," kata Prabowo di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10)

Dia menegaskan, semua perbedaan yang terjadi di masyarakat harus diselesaikan dengan budaya dan adat-istiadat masyakarat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah dan mufakat.

"Kita harus selesaikan semua perbedaan dengan kesejukan musyawarah, mufakat di ruangan, kalau perlu pukul meja tetapi tidak boleh ada penyelesaian dengan kekerasan," sebutnya.

Baca juga: Istri Nyinyir soal Wiranto di Medsos, Dandim Kendari Dicopot

Dalam kunjungan tadi, Prabowo mengaku belum sempat bertemu dengan Wiranto yang masih beristirahat di ruang ICU untuk pemulihan kondisinya.

"Saya membesuk pak Wiranto, pas saya datang beliau masih tidur tetapi saya ketemu tim dokter dan ibu. Alhamdulillah kondisinya stabil. Mudah-mudahan cepat baik kita doakan semuanya," pungkasnya.

Sebelumnya Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara merupakan anggota Jaringan JAD Bekasi. Menurut dia, Abu Rara diketahui sering berpindah-pindah tempat tinggal.

"Bahwa dari 2 pelaku ini kita sudah bisa mengindentifikasi bahwa pelaku adalah dari kelompok JAD Bekasi. Kita tahu bahwa saudara Abu Rara ini dulu adalah dari sel JAD Kediri kemudian pindah," kata Budi di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis (10/10).

Budi menambahkan, pihaknya telah mendeteksi keberadaan Abu Rara saat berada di Bogor. Namun, dia bercerai dan pindah ke kawasan Menes Pandeglang.

"Sudah kita deteksi pindah ke bogor, kemudian karena cerai dengan istri pertama pindah ke Menes san difasilitasi oleh salah satu Abu Syamsudin, JAD," sebutnya.

Saat ini, Wiranto masih dirawat intensif dan menjalani operasi di bagian perutnya akibat luka tusukan tersebut.

Wiranto diserang sekitar pukul 11.50 WIB di Menes, Pandeglang, Banten. Pria  bernama Abu Rara itu kemudian diamankan bersama seorang perempuan yang diketahui sebagai istrinya bernama Fitria Andriana. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya