Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polri: Abu Rara Tak Mengenali Wiranto, Serang Secara Spontan

Ferdian Ananda Majni
11/10/2019 18:35
Polri: Abu Rara Tak Mengenali Wiranto, Serang Secara Spontan
Karopenmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menunjukkan foto pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto.(BAY ISMOYO / AFP)

KEPALA Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tersangka penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto, yakni Syahrial Alamsyah alias Abu Rara melakukan serangan terhadap pejabat publik. Bahkan aksi penusukan terhadap Wiranto juga secara spontanitas.

"Amaliyah Abu Rara sifatnya spontan. Dia sudah punya framing, bahwa sasaran amaliyah dia adalah thogut, kalau nggak lembaga pemerintah ya kepolisian," sebutnya.

Abu Rara sendiri merupakan simpatisan jaringan teroris Jamaah Ansharut Dhaulah (JAD) yang berafiliasi dengan pimpinan JAD Bekasi, Abu Zee yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada September 2019.

Baca juga: Wiranto Ditusuk, Jokowi Tegaskan Tetap Swafoto dengan Warga

Dalam pemeriksaan Densus 88, Abu Rara mengaku depresi karena mengetahui Abu Zee pimpinan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Bekasi ditangkap. Kemudian, kata Dedi, pelaku beranggapan akan ditembak, karena itu pelaku mengajak istrinya berkeliling mencari momentum untuk amaliyah.

"Bahwa untuk Abu Rara ini ketika Abu Zee tertangkap dari hasil pemeriksaan penyidik dia strees, dia beranggapan akan ditangkap dan ditembak maka dia mencari momentum itu lari-lari ketika dapat info kapal (helikopter) mau mendarat," terangnya.

Meskipun demikian, Dedi menyebut bahwa pelaku mengetahui akan adanya pejabat datang saat melihat masyarakat berbondong-bondong ikut menyambut pejabat.

"Makanya dia melakuan penyerangan terhadap tokoh atau kepada pejabat pemerintah itu sifatnya spontan. Begitu lihat ada helikopter turun, lalu ada massa mendekat ke helikopter. Lalu secara spontan dia membagi tugas dengan istrinya," lanjutnya.

Dedi menegaskan bahwa Abu Rara hanya menjadi simpatisan dalam kelompok JAD Bekasi. Pasalnya, dia belum menjadi bagian anggota resmi kelompok JAD Bekasi.

"Dia bagian dari simpatisan, dia direkrut oleh Abu Zee, sempat dinikahkan lalu dia pergi. Komunikasi fisik tidak pernah," pungkasnya.

Sebelumnya Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam

Wiranto yang bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara merupakan anggota Jaringan JAD Bekasi. Menurut dia, Abu Rara diketahui sering berpindah-pindah tempat tinggal.

"Bahwa dari 2 pelaku ini kita sudah bisa mengindentifikasi bahwa pelaku adalah dari kelompok JAD Bekasi. Kita tahu bahwa saudara Abu Rara ini dulu adalah dari sel JAD Kediri kemudian pindah," kata Budi di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis (10/10).

Budi menambahkan, pihaknya telah mendeteksi keberadaan Abu Rara saat berada di Bogor. Namun, dia bercerai dan pindah ke kawasan Menes Pandeglang.

"Sudah kita deteksi pindah ke bogor, kemudian karena cerai dengan istri pertama pindah ke Menes san difasilitasi oleh salah satu Abu Syamsudin, JAD," sebutnya.

Saat ini, Wiranto masih dirawat intensif dan menjalani operasi di bagian perutnya akibat luka tusukan tersebut.

Wiranto diserang sekitar pukul 11.50 WIB di Menes, Pandeglang, Banten. Pria  bernama Abu Rara itu kemudian diamankan bersama seorang perempuan yang diketahui sebagai istrinya bernama Fitria Andriana. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya