Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tersangka penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto, yakni Syahrial Alamsyah alias Abu Rara melakukan serangan terhadap pejabat publik. Bahkan aksi penusukan terhadap Wiranto juga secara spontanitas.
"Amaliyah Abu Rara sifatnya spontan. Dia sudah punya framing, bahwa sasaran amaliyah dia adalah thogut, kalau nggak lembaga pemerintah ya kepolisian," sebutnya.
Abu Rara sendiri merupakan simpatisan jaringan teroris Jamaah Ansharut Dhaulah (JAD) yang berafiliasi dengan pimpinan JAD Bekasi, Abu Zee yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada September 2019.
Baca juga: Wiranto Ditusuk, Jokowi Tegaskan Tetap Swafoto dengan Warga
Dalam pemeriksaan Densus 88, Abu Rara mengaku depresi karena mengetahui Abu Zee pimpinan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Bekasi ditangkap. Kemudian, kata Dedi, pelaku beranggapan akan ditembak, karena itu pelaku mengajak istrinya berkeliling mencari momentum untuk amaliyah.
"Bahwa untuk Abu Rara ini ketika Abu Zee tertangkap dari hasil pemeriksaan penyidik dia strees, dia beranggapan akan ditangkap dan ditembak maka dia mencari momentum itu lari-lari ketika dapat info kapal (helikopter) mau mendarat," terangnya.
Meskipun demikian, Dedi menyebut bahwa pelaku mengetahui akan adanya pejabat datang saat melihat masyarakat berbondong-bondong ikut menyambut pejabat.
"Makanya dia melakuan penyerangan terhadap tokoh atau kepada pejabat pemerintah itu sifatnya spontan. Begitu lihat ada helikopter turun, lalu ada massa mendekat ke helikopter. Lalu secara spontan dia membagi tugas dengan istrinya," lanjutnya.
Dedi menegaskan bahwa Abu Rara hanya menjadi simpatisan dalam kelompok JAD Bekasi. Pasalnya, dia belum menjadi bagian anggota resmi kelompok JAD Bekasi.
"Dia bagian dari simpatisan, dia direkrut oleh Abu Zee, sempat dinikahkan lalu dia pergi. Komunikasi fisik tidak pernah," pungkasnya.
Sebelumnya Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam
Wiranto yang bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara merupakan anggota Jaringan JAD Bekasi. Menurut dia, Abu Rara diketahui sering berpindah-pindah tempat tinggal.
"Bahwa dari 2 pelaku ini kita sudah bisa mengindentifikasi bahwa pelaku adalah dari kelompok JAD Bekasi. Kita tahu bahwa saudara Abu Rara ini dulu adalah dari sel JAD Kediri kemudian pindah," kata Budi di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis (10/10).
Budi menambahkan, pihaknya telah mendeteksi keberadaan Abu Rara saat berada di Bogor. Namun, dia bercerai dan pindah ke kawasan Menes Pandeglang.
"Sudah kita deteksi pindah ke bogor, kemudian karena cerai dengan istri pertama pindah ke Menes san difasilitasi oleh salah satu Abu Syamsudin, JAD," sebutnya.
Saat ini, Wiranto masih dirawat intensif dan menjalani operasi di bagian perutnya akibat luka tusukan tersebut.
Wiranto diserang sekitar pukul 11.50 WIB di Menes, Pandeglang, Banten. Pria bernama Abu Rara itu kemudian diamankan bersama seorang perempuan yang diketahui sebagai istrinya bernama Fitria Andriana. (OL-4)
Kompensasi itu diberikan karena Wiranto dianggap se bagai korban dari tindak pidana terorisme
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memerintahkan Kemenkeu memberikan kompensasi Rp37 juta kepada mantan Menkopolhukam Wiranto sebagai korban terorisme
Binsar menjelaskan, ada tiga terdakwa dalam kasus itu yakni Samsudin alias Ending, Fitri Diana alias Fitri Adriana, dan Syahrial Alamsyah alias Abu Hara.
Tetapi, dia menegaskan akan tetap menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam sampai pelantikan kabinet baru.
"Terus terang ya saya membolos dari RS untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenko Polhukam dalam rangka melaksanakan silaturahim pengakhiran tugas."
Prabowo Subianto mengutuk semua bentuk tindakan radikalisme, terorisme dan kekerasan.
Wiranto keluar dengan berjalan kaki dengan ditemani istrinya dan juga dokter kepresidenan yang merawat Wiranto, yakni Terawan. Ia juga bersalaman dengan Terawan sebelum memasuki mobil.
Dedi menyebut ada tiga senjata berjenis sama yang digunakan saat peristiwa itu terjadi. Ia juga mengungkap bahwa Abu Rara mengajak anak perempuannya saat itu.
Kunjungan Jokowi di RSPAD Gatot Soebroto hanya berlangsung sekitar 10 menit.
Selain memberi bunga, pria yang baru selesai melewati tahapan operasi pengangkatan serpihan granat nanas di kakinya itu mendoakan agar Wiranto dan dirinya cepat pulih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved