Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MASA jabatan Kabinet Indonesia Kerja tak lama lagi berakhir. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, banyak pencapaian yang sudah mereka torehkan. Namun, tak sedikit pula persoalan yang tersisa dan harus diatasi kabinet mendatang.
Menurut ekonom UI Ari Kuncoro, salah satu pekerjaan rumah yang mengganjal ialah masih tumpang-tindihnya aturan di antara kementerian/lembaga sehingga kinerja kabinet tak optimal. Dia menyarankan Jokowi yang akan dilantik sebagai presiden di periode keduanya pada 20 Oktober membentuk departemen atau biro khusus sebagai agen harmonisasi.
Tugas biro itu ialah mengecek dan menyelaraskan aturan agar tidak tumpang-tindih. Ia bisa berada di bawah menteri koordinator. “Di situ fungsi menko karena pasti ada ego kementerian, ego sektoral, nah itu ada wasitnya. Wasitnya itu menko,” ujar Ari di Jakarta, kemarin.
Soal peraturan, tegas Ari, Kementerian Hukum dan HAM selama ini selalu mendominasi. Padahal, menko dapat melahirkan kebijakan yang jauh lebih substansial atau tepat sasaran karena mereka paham tentang bidang masing-masing. “Menkum dan HAM itu hanya legalitas, tetapi yang lebih substansial itu harus ada di menko. Nanti setelah itu baru ke presiden atau wakil presiden.”
Pada sidang kabinet paripurna membahas evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan persiapan implementasi APBN 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10), Jokowi mengakui masih ada pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan. Namun, selama 5 tahun bekerja, Kabinet Kerja berhasil menyusun sebuah fondasi bagi arah pembangunan nasional agar lebih tangguh, produktif, dan merata. Reformasi di bidang fiskal pun semakin sehat dan mandiri.
Presiden berharap reformasi struktural bisa lebih masif dilakukan pada 5 tahun berikutnya. Jokowi juga kembali menekankan bahwa pemerintah akan fokus pada pembangunan SDM secara besar-besaran tanpa meninggalkan pembangunan infrastruktur yang sudah gencar dilakukan.
Ahli pemerintahan Djohermansyah Djohan menilai tidak semua menteri di Kabinet Kerja mencapai target yang diharapkan. Dia menyoroti keluhan Presiden soal ruwetnya perizinan berusaha dan berinvestasi. Begitu pula dengan melesetnya target pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan Presiden di kisaran 6%-7% sebagai penanda menteri terkait tak bekerja optimal.
Dia menambahkan, keingin-an Presiden sudah jelas untuk memperbaiki perekonomian Indonesia. Untuk itu, Presiden harus memilih menteri yang memahami betul dan ahli di bidang perekonomian.
Keadaban berpolitik
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui ada pembicaraan dan penawaran dari sekitar Istana untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Amin. “Tetapi kami tidak serta-merta menerima karena sekali lagi kami merasa 2019 Gerindra berseberangan dengan Jokowi.”
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menyebutkan ada tiga nama yang disodorkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk masuk ke kabinet Jokowi nanti. Saat menanggapi hal itu, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate meminta setiap partai menjaga keadaban dalam berpolitik. “Masyarakat jangan dibuat kabur siapa yang menang dan siapa yang kalah,” tuturnya. (Uta/Ant/X-8)
“Kerja sama ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menjaga privasi data warga negara,”
Pengamat sebut Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan kesan bukan sosok ambisius setelah melarang kader Partai Gerindra gembar-gembor soal dua periode.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Prabowo membeberkan dirinya masih fokus bekerja dan dukungan tersebut merupakan urusan nanti. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku ingin lebih dulu bekerja untuk rakyat.
RATUSAN kader Gerindra di Kabupaten Banggai melakukan aksi unjuk rasa di Polres Banggai karena merasa dua kadernya dipersekusi.
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved