Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, menegaskan peretasan laman resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada hari Minggu (22/9) tidak membahayakan data di dalamnya.
Pihaknya pun telah meminta pengungkap pelaku kepada kepolisian, Kementerian Komunikasi dan Informasi serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Peretasan membuat laman resmi Kemendagri lumpuh dan pada halaman depan terdapat tulisan dan gambar yang berbunyi RIP Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) - Your File is Mine.
"Peretasan itu tidak mengganggu data kami," terangnya usai menghadiri Konsolidasi Nasional (Konsolnas) 2019 bersama KPU provinsi/KIP Aceh dan KPU kabupaten/kota se-Indonesia, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (23/9).
Baca juga: Kemendagri dan BNPP Raih WTP 5 Kali Beruntun
Menurut dia, pihaknya telah meminta kepolisian, Kementerian Komunikasi dan Informasi dan BSSN untuk mengungkap dan menangkap pelaku. Sejauh ini penanganannya sudah berjalan baik dan diharapkan pelakunya bisa segera terungkap untuk menjalani proses hukum.
"Sejauh ini sudah jelas kok harinya jamnya, darimana juga sudah ketahuan (alat dan penanganannya) sudah canggih," pungkasnya. (A-4)
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Berdasarkan survei terungkap sebanyak 67% pengguna media sosial di Asia Pasifik menggunakan ponsel pintar.
Media sosial menjadi adah eksistensi netizen. Sayangnya tanpa disadari kita banyak mengekspose privasi di media sosial.
Situs ini akan memadukan antara laporan masyarakat dan polisi sehingga bisa ditampilkan di data base situs tersebut.
Sejumlah Jenis Kejahatan Siber di Indonesia
Penjahat siber seringkali memanfaatkan ketidakpahaman setiap anggota masyarakat tentang dunia digital untuk menyerang perangkat yang digunakan dan mencuri data.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved