Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bumi Cenderawasih Damai

Golda Eksa
20/8/2019 06:10
Bumi Cenderawasih Damai
Warga Papua menyalakan lilin saat aksi damai di Bundaran Tugu Perdamaian Timika Indah, Mimika, Papua.(ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding)

PEMERINTAH menjamin penuh terpeliharanya stabilitas keamanan dan kedamaian di seluruh penjuru Tanah Air, termasuk di Papua.

Di sisi lain, masyarakat diminta tidak terpancing dan terpengaruh oleh berita negatif dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat pun jangat terhasut informasi yang bertujuan merusak persatuan, kedamaian, dan kebersamaan sebagai bangsa bermartabat.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan hal itu seusai rapat koordinasi membahas perkembangan situasi kamtibmas di Papua dan Papua Barat. Rapat dihadiri Mendagri Tjahjo Kumolo, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor

Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin, perwakilan Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, dan BIN. Rakor membahas insiden aksi anarkistis massa di wilayah Jawa Timur, Papua, dan Papua Barat.

"Kami juga menginstruksikan aparat keamanan TNI dan Polri untuk senantiasa melaksanakan tindakan persuasif dan terukur kepada masyarakat," ujar Wiranto di Jakarta, kemarin.

Wiranto menambahkan, pemerintah menyesalkan insiden yang berkembang terkait dengan pelecehan bendera merah putih di Jawa Timur. Insiden yang berpotensi mengganggu kebersamaan dan persatuan itu disusul pernyataan negatif oleh oknum-oknum yang memicu aksi di beberapa daerah, terutama di Papua dan Papua Barat.

"Terkait peristiwa itu telah diinstruksikan untuk pengu-sutan tuntas dan adil bagi siapa pun yang dianggap melanggar hukum," tukas Wiranto.

Saling memaafkan
Dalam konteks yang sama, melalui laman Facebook, kemarin, Presiden Joko Widodo mengajak warga Papua menahan diri dan saling memaafkan sesama saudara sebangsa dan setanah air. Presiden Jokowi mengaku sangat memahami ketersinggungan warga Papua atas kejadian rasialisme yang dialami saat terjadi kekisruhan di asrama mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

'Teruntuk saudara-saudara-ku, pace, mace, mamak-mamak di Papua, di Papua Barat. Saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, yang paling baik adalah saling memaafkan. Emosi boleh, tetapi memaafkan itu lebih baik. Sabar itu juga lebih baik', tulis Jokowi.

Pemerintah, kata Jokowi, akan terus menjaga kehormat-an dan martabat Papua.

Terpisah, Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya, meminta masyarakat Papua di mana pun untuk tenang, tidak terjebak isu-isu yang memperburuk keadaan.

"Sebagai anak bangsa, semua masyarakat Papua ja-ngan berpikir negatif. Semua tetap tenang, jangan sampai (kerusuhan) ini meluas," kata Lenis, kemarin.

Ia juga meminta kepolisian mengusut kasus rasialisme di sejumlah kota di Jawa Timur.

"Siapa pun pelakunya, yang mengatakan kata-kata kasar harus dihukum. Warga Papua juga harus tenang dan berpikir jernih," ujar Lenis.

Mendagri Tjahjo Kumolo pun memanggil tiga gubernur terkait dengan kerusuhan Manokwari. "Kami mendukung upaya Gubernur Papua Barat, Gubernur Papua, dan Gubernur Jatim duduk bersama membentuk tim," kata Tjahjo.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem, Taufiqulhadi, meminta kepolisian bergerak cepat menangani kerusuhan Manokwari agar tak meluas ke wilayah lain. (Mal/Ins/Ths/Uta/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya