Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak mau ambil pusing soal komposisi nama-nama menteri yang ada di kantong Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Surya, komposisi kabinet sepenuhnya hak prerogatif presiden.
"Bagaimanapun komposisinya mau 25%, 35%, 50%, 100% dari kalangan parpol atau profesional itu semua hak prerogatif presiden," kata Surya ketika ditemui usai memberikan kuliah umum kebangsaan di Kampus Pascasarjana Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Rabu (14/8).
Hal yang sama juga berlaku bagi posisi portofolio kabinet jaksa agung. Surya menekankan NasDem mendukung Jokowi tanpa syarat, artinya mengenai urusan kader NasDem yang menduduki bangku di kabinet diserahkan semua kepada Jokowi.
"Begitu pun posisi jaksa agung, semua hak prerogatif presiden," tuturnya.
Baca juga: Kabinet Baru Jokowi Bakal Yahud
Surya mengaku dirinya belum mengetahui siapa-siapa saja nama menteri yang sudah dikantongi oleh Jokowi. Sambil bergurau, dia mengungkapkan mungkin dirinya menjadi orang terakhir yang akan diberikan informasi langsung dari Jokowi.
"Sampai saat ini belum tau siapa nama-nama menterinya. Mungkin saya yang terkahir kali ya, ya tidak apa-apa lah," ungkapnya.
Ketika disinggung, Jokowi akan memberikan jabatan menteri kepada anak muda berumur di bawah 30 tahun, Surya meyakini nama tersebut bukan anaknya yaitu Prananda Surya Paloh. Menurut Surya, putra semata wayangnya tersebut belum siap untuk diberi jabatan sekelas menteri.
"Anak saya, kalau saya liat si gagah tapi kurang cocok untuk jadi menteri. Alasannya memang dia perlu berporses lebih lagi," pungkasnya.(OL-5)
Putra bungsu Presiden Jokowi itu juga menyebut bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Ia menilai ada perpecahan antara Jokowi dengan PDIP yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.
Beragam pembangunan telah dilakukan selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.
JIKA tidak ada aral melintang pada 20 Oktober 2024 nanti, pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin akan segera berakhir.
"Pada pilihan 2019, pemilih Jokowi dan Ma'ruf Amin itu cenderung pilihannya untuk sementara ini masih banyak ke Ganjar Pranowo," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan
Surya Paloh menyampaikan pesan kepada seluruh anggota Fraksi NasDem agar tetap mendukung penuh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin (Jokowi-Maruf).
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved