Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Golkar Inginkan Posisi Ketua MPR RI

M. Ilham Ramadhan Avisena
28/7/2019 16:43
Golkar Inginkan Posisi Ketua MPR RI
Rizal Mallarangeng (tengah) berbincang dengan Ketua DPP Partai Golkar Tb Ace Hasan Syadzily (kanan) dan Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita.(MI/Rommy Pujianto)

Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Tb Ace Hasan Syadzily menilai, posisi Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) amat penting kedudukannya dalam upaya menjaga pilar kebangsaan.

"Apalagi sekarang kita menghadapi fenomena adanya upaya untuk menggantikan pilar-pilar kebangsaan kita. MPR ini menjadi sangat penting untuk menegakkan itu," kata Ace saat dihubungi, Minggu (28/7).

Selain itu, Ace mengatakan, fungsi MPR diantaranya ialah mengawal jalannya pemerintahan. Oleh karenanya, Golkar sebagai salah satu partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) layak mendapatkan kursi sebagai Ketua MPR.

Kemudian, sambung Ace, bila melihat dari perspektif proporsionalitas, maka sepatutnya Golkar yang menduduki pucuk pimpinan MPR.

"Kalau dari azas proporsionalitas, Ketua DPR kan ditempati oleh PDIP sebaga pemenang pertama. Ketua MPR tentu ditempati oleh Golkar sebagai pemenang kedua," tukas Ace.

Upaya untuk mendapatkan posisi itu telah dilakukan dan dibahas secara internal maupun ekternal oleh Golkar.

"Secara internal kita sudah sepakat ingin menempati posisi Ketua MPR. Oleh karena itu, eksternalnya kita sidah bicara ke pak Jokowi ke partai-partai KIK kita telah meng-appeal, menyampaikan bahwa Golkar menginginkan posisi Ketua itu," jelas Ace.

Menyoal siapa nama yang dipilih Golkar untuk menjadi Ketua MPR, Ace menegaskan nama tersebut sudah dirampungkan oleh partainya. Namun ia enggan menyebutkan nama itu lantaran usulan partai telah dikantongi oleh Airlangga Hartanto selaku Ketua Umum Partai.

"Namanya sudah ada di Ketua Umum," ungkapnya.

Lebih jauh, ia mengharapkan agar kursi pimpinan MPR dapat diisi oleh partai KIK dan bukan dari partai non-KIK. Itu sebagai bentuk pengawalan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang.

"Ini kan bukan soal sepakat atau tidak sepakat, KIK ini kan sudah bisa berjalan bersama-bersama, perjuangan dalam konteks mengawal pemerintah Jokowi-Ma'ruf. Oleh karena itu, kebersamaan dan soliditas ini harus dijaga," tutur Ace.

Sementara, terkait dengan ngototnya Gerindra yang juga menginginkan posisi Ketua MPR, Ace menyatakan, "sebagai aspirasi ya silakan saja. Tapi kita tahu bahwa kekuatan KIK ini penting untuk diuji soliditasnya," pungkasnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya