Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
UNTUK mengatasi peningkatkan potensi konflik di darat, laut, dan udara, diperlukan adanya upaya maksimal meningkatkan pertahanan dan keamanan Indonesia.
Hal itu mengemuka dalam diskusi bertajuk "Wilayah Negara dan Sistem Pertahanan dan Keamanan menurut UUD NRI Tahun 1945" yang digelar Lembaga Pengkajian MPR RI di kompleks parlemen, Selasa (2/7).
Peningkatan sistem pertahanan dan keamanan, harus melibatkan seluruh elemen kekuatan bangsa yang meliputi tenaga manusia (manpower), industri dan material industri, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Strategi melindungi segenap bangsa menjadi tugas bersama. Wilayah ini berciri nusantara, negara kita sangat unit. Melindungi segenap bangsa menjadi kewajiban seluruh warga negara harus ikut bela," kelas Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Siwi Sukma Adji dalam diskusi.
Baca juga : KSAD: TNI Jalin Pertemanan Internasional untuk Jaga Keamanan
Menurut Laksamana Siwi, Indonesia sebagai negara maritim membutuhkan empat komponen dasar untuk menjaga keutuhan negara meliputi komunitas maritim, industri maritim, sistem UU keamanan maritim semesta, dan kepaduan elemen dalam upaya bela negara.
"Untuk membangun sistem pertahanan secara keseluruhan diperlukan regulsi agar kepentingan nasional di laut bisa terjamin," jelasnya.
Sementara itu, pakar hukum laut internasional Hasjim Djalal mengatakan, anggaran pertahanan Indonesia yang baru 4% dari APBN atau Rp108,36 triliun, masih jauh tertinggal dari negara lain.
Menurutnya, untuk kebijakan pertahanan di sektor laut, Indonesia seharusnya mengedepankan pengawasan di permukaan dan dasar laut. Itu karena negara besar dengan peralatan canggihnya banyak memanfaatkan perairan Indonesia maupun di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE). (OL-7)
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
SETIAP anak bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk menjawab tantangan di masa datang.
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
WAKIL Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan menunggu undangan dari Ketua MPR Ahmad Muzani untuk membahas surat desakan pemakzulan terhadap Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka
WAKIL Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut negara ASEAN berperan dalam menjaga stabilitas global.
PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PAL Indonesia siap berkolaborasi untuk memajukan industri maritim nasional sekaligus mendukung rencana penguatan armada.
Dosen Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini memaparkan hoaks kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana jadi contoh nyata disinformasi bisa memicu gejolak di tengah publik.
BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) Qatar Barzan Holdings menyebut keamanan maritim menjadi salah satu area utama bagi Qatar dan Indonesia untuk berkolaborasi.
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
Dengan lebih dari 17.000 pulau, perairan yang dapat dilayari sepanjang tahun, serta kekayaan budaya dan alam yang beragam, Indonesia menawarkan pengalaman pelayaran yang tak tertandingi.
SEA Indonesia 2025 dinilai sebagai pameran kemaritiman terbesar di Tanah Air yang menjadi ajang strategis membangun kolaborasi industri maritim nasional dengan pelaku usaha global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved