Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kiai Sepuh Siap Jembatani Islah Nasional Jokowi-Prabowo

Faishol Taselan
28/6/2019 22:35
Kiai Sepuh Siap Jembatani Islah Nasional Jokowi-Prabowo
Ketua PBNU Saifullah Yusuf(Antara)

KIAI sepuh se Jawa Timur meminta Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk melakukan islah nasional. Dan para kiai siap menjadi pelopor terjadinya islah kedua tokoh tersebut.

"Kalau diperlukan, kiai-kiai di Jatim siap menjembatani bahkan menjadi tuan rumah pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo guna membangun Indonesia ke depan yang maju lagi," kata Ketua PBNU Saifullah Yusuf di Surabaya, Jumat (28/6).

Sebelumnya para kiai sudah bertemu di kediaman pria yang kerap disapa Gus Ipul itu. Mereka dari pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri KH Anwar Mansyur, pengasuh Pesantren Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli, pengasuh pesantren Sidogiri Pasuruan KH Nawawi Abdul Djalil, pengasuh pesantren Al Amin Kediri KH Anwar  Iskandar, pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan KH Idris Hamid, dan pengasuh Pesantren Al-Mubarok Lanbulan Sampang KH Ahmad Ghozali.

Bahkan, lanjut dia, para kiai juga telah saling mendoakan Jokowi maupun Prabowo. Seperti, doa pertama dilakukan Kiai Marzuki yang mendoakan agar Prabowo diberi kesehatan dan  kemampuan sehingga tetap bisa mengabdi untuk kepentingan bangsa.

Baca juga: Mahfud: Kubu Prabowo-Sandi Fokus Oposisi atau Bergabung ke Jokowi

Doa yang sama lantas disampaikan Kiai Mahrus Malik agar Jokowi diberikan kesehatan agar bisa memimpin bangsa ini dengan lebih baik.

Para kiai, sambung dia, menginginkan segera dilakukan islah nasional secara ikhlas dan sungguh-sungguh untuk menjaga kesatuan NKRI dalam seluruh tingkatan antara pendukung kedua kubu paslon presiden.

Pada intinya, para kiai ingin tetap membangun kebersamaan. "Tadi juga disepakati akan ada pertemuan lanjutan di kediaman Kiai Nawawi di Sidogiri," kata Gus Ipul.

Selain melibatkan seluruh kiai sepuh, pertemuan-pertemuan kecil di berbagai daerah juga dilakukan. "Kita sedih kalau berbeda tapi tidak ada komunikasi. Mestinya, meski berbeda tapi komunikasi jalan terus," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya