Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

KPU Yakin Dalil 02 Terpatahkan

Insi Nantika Jelita
26/6/2019 17:20
KPU Yakin Dalil 02 Terpatahkan
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari.(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari berpendapat Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 tidak mampu meyakinkan gugatannya di depan majelis hakim Mahkamah Konstitusi terkait pembuktian serta keterangan saksi pada sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019.

"Ketika kemudian argumentasi dalilnya saja tidak meyakinkan. Baik dari alat bukti yang diajukan, seperti dokumen, surat, maupun kesaksian, dan keterangan ahli tidak cukup kuat, maka akan patah dengan sendirinya permohonan 02. Sampai dengan sidang terakhir, KPU meyakini itu," ungkap Hasyim saat ditemui di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).

Adapun, alasan KPU bahwa dalil permohonan yang diajukan BPN tidak kuat berdasarkan persidangan yang telah berlangsung di MK. Diketahui ada sejumlah dokumen BPN yang tidak terverifikasi oleh MK kemudian ditarik kembali oleh mereka. Hal itu, menurut Hasyim, menjadi pertanyaan terkait penyadingan bukti dari pihak KPU dengan alat bukti BPN jika banyak dokumen yang ditarik.

Baca juga: KPU Optimistis MK Kuatkan hasil Pilpres 2019

Tidak hanya itu, saksi yang dihadirkan BPN juga tidak cukup mampu meyakinkan majelis hakim atas temuan dugaan kecurangan pemilu terstruktur, sistematis dan masif. Serta tudingan adanya penggelembungan 22 juta suara yang merugikan suara Prabowo-Sandi.

"Semua orang juga menyaksikan soal keterangan saksi saat persidangan. Hampir semua (saksi) mengatakan menyaksikan (kecurangan pemilu) lewat video. Videonya tentang apa, menerangkan apa, ini kan dalam pandangan termohon (KPU) menjadi pertanyaan," ungkapnya.

"Belum lagi kualitas saksi-saksinya. Misalnya (saksi) seorang tahanan kota (Rahmadsyah) yang tanpa izin hadir di situ memberikan keterangan. Alasan dia datang ke Jakarta saja mendampingi ibunya yang sakit. Itu perlu dicek. ibunya memang sakit atau tidak. Perlu dicek sehingga apa yang dibicarakan (saksi 02) betul-betul berkualitas," tandasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya