Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Alumni Trisakti Yakin MK Independen Putuskan Sengketa Pemilu

Dhika Kusuma Winata
13/6/2019 21:40
Alumni Trisakti Yakin MK Independen Putuskan Sengketa Pemilu
Ketua Alumni Trisakti untuk Jokowi Muhanto Hatta (kanan) dan Sekjen Alumni Trisakti untuk Jokowi Sarah Wijanarko (kiri)(MI/DHIKA KUSUMA WINATA)

ALUMNI Trisakti untuk Jokowi meyakini Mahkamah Konstitusi (MK) akan menyidangkan dan memutuskan sengketa Pemilihan Umum Presiden 2019 secara independen dan adil. Semua pihak nantinya diharapkan bisa menerima keputusan MK apapun hasilnya.

"Kami berharap MK menjalankan perannya sesuai aturan yang ada sebagai insitusi yang menyelesaikan sengketa penghitungan suara dalam pemilihan umum," kata Ketua Alumni Trisakti untuk Jokowi Muhanto Hatta, seusai kegiatan halal bihalal bersama Korps Brimob Polri di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (13/6) malam.

Muhanto melanjutkan pihaknya juga meyakini MK bisa independen dalam menyidangkan perkara sesuai ketentuan tanpa terpengaruh tekanan pihak tertentu.

"Kami juga yakin MK tidak akan terpengaruh hal-hal di luar substansi sengketa Pilpres termasuk langkah kubu 02 yang mempertanyakan soal status Cawapres Ma'ruf Amin terkait jabatannya di anak perusahaan milik korporasi BUMN. Sesuai aturan MK hanya menyelesaikan sengketa penghutingan suara," imbuh Muhanto.


Baca juga: Kubu Jokowi-Ma'ruf Serahkan 19 Bukti Sanggahan ke MK


Seperti diberitakan, MK akan memulai sidang perdana gugatan hasil Pilpres 2019, Jumat (14/6) besok. Alumni Trisakti untuk Jokowi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri untuk tidak menimbulkan provokasi dan menyebarkan hoaks selama tahapan sengketa dijalankan.

"Kita sebagai negara hukum tidak ingin negara ini pecah-belah," tambah Muhanto.

Sekjen Alumni Trisakti untuk Jokowi, Sarah Wijanarko, juga mengungapkan aspirasi serupa. Menurutnya, gugatan yang dilayangkan kubu 02 merupakan jalan terakhir dalam proses Pemilu tahun ini. Siapa pun yang memenangkan gugatan harus diterima dengan lapang dada.

"Jika sudah diputuskan siapa yang menang kita harus menerima hasil dan move on. Negara ini tidak bisa maju kalau tetap gontok-gontokan. Kita ingin membangun damai negeri ini," tuturnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya