Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DENGAN tergopoh-gopoh, paranormal sekaligus politikus Partai Gerindra Permadi hadir di Polda Metro Jaya dengan status sebagai terlapor dari dugaan makar dan ujaran kebencian.
Permadi datang bersama tim kuasa hukum sekitar pukul 10.40 WIB dengan mengenakan baju berwarna hitam. Kehadirannya ini adalah yang kedua kali untuk diperiksa oleh Siber Polda Metro Jaya dengan agenda yang masih sama seperti pemeriksaan sebelumnya.
"Masih tentang ceramah saya di gedung DPR RI, Ya yang revolusi dan macam-macam," kata Permadi di Polda Metro Jaya, Senin (27/5).
Permadi dilaporkan atas ujaran kebencian dan dugaan makar melalui videonya yang tersebar di media sosial.
"Kalau menurut saya nggak apa-apa, zaman Bung Karno semua rakyat disuruh revolusi. Resmi disaat Bung Karno tuh revolusi belum selesai. Revolusi yang saya maskud revolusinya Bung Karno, yang multikompleks revolusi mental. Bung karno menyebut rituling mental," ujar Permadi.
Baca juga: Permadi akan Kembali Diperiksa Senin Pekan Depan
Ia juga mengaku bahwa dialog revolusi yang sempat menjadi perbincangan tersebut bukan upaya makar. Ia pun siap untuk diperiksa.
"Ya bukan. Saya tidak pernah makar. Ya harus siap. Diperiksa polisi, siap tidak siap harus menghadap. Gitu dong," tegas Permadi.
Diketahui, Permadi dilaporkan oleh tiga orang terkait dugaan penyebaran ujaran kebencian dan makar ke Polda Metro Jaya. Pelaporan tersebut dibuat berdasarkan video di media sosial yang menunjukkan Permadi tengah berada di forum diskusi. Dari video tersebut, Permadi diduga melakukan penyebaran ujaran kebencian dan dugaan makar.
Adapun laporan tersebut dibuat oleh tiga orang berbeda. Laporan pertama dibuat oleh seorang pengacara bernama Fajri Safi'i pada Kamis (9/5). Kemudian laporan kedua dibuat Stefanus Asat Gusma dan laporan ketiga dibuat Ketua Yayasan Bantuan Hukum Kemandirian Jakarta Josua Viktor. Kedua laporan terakhir dibuat pada hari yang sama.(OL-5)
“Kerja sama ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menjaga privasi data warga negara,”
Pengamat sebut Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan kesan bukan sosok ambisius setelah melarang kader Partai Gerindra gembar-gembor soal dua periode.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Prabowo membeberkan dirinya masih fokus bekerja dan dukungan tersebut merupakan urusan nanti. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku ingin lebih dulu bekerja untuk rakyat.
RATUSAN kader Gerindra di Kabupaten Banggai melakukan aksi unjuk rasa di Polres Banggai karena merasa dua kadernya dipersekusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved