Masjid Jangan Dipakai Sebarkan Kebencian

Rahmatul Fajri
05/5/2019 08:00
Masjid Jangan Dipakai Sebarkan Kebencian
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir(MI/MOHAMAD IRFAN)

KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengajak umat Islam jangan menggunakan masjid tempat kemudaratan dalam arti menyebarkan kebencian, permusuhan, hilang­nya rasa damai, dan menimbulkan masalah dalam kehidupan.

Saat berada di Magelang, Haedar berharap seluruh masjid di Indonesia menjadi ajang pembinaan ketakwaan, menumbuhkan nilai bagaimana umat manusia bisa menjalin hubungan baik dengan Allah SWT (habluminallah) dan juga hubungan baik dengan manusia (habluminannas).

“Kemudian dari masjid itu dibina nilai-nilai keilmuan, tetapi ilmu amaliyah yang nanti memancarkan kemajuan,” katanya seusai meresmikan Masjid Manarul Ilmi di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang.

Menurutnya, nilai-nilai perdamaian, nilai-nilai keutuhan kebangsaan, keumatan itu harus tumbuh. Ia berharap dari masjid ada ikhtiar untuk semakin membuat umat dan bangsa ini bersatu, termasuk dalam politik kebangsaan agar bisa membangun.

“Kita harus jujur masih terting­gal dalam penguasaan iptek, rakyat kita masih banyak yang tertinggal secara ekonomi, umat Islam juga begitu, maka lewat masjid yang ada di kampus ini dan orientasi kampus untuk membangun peradab­an, insyaallah akan lahir ikhtiar-ikhtiar kita yang lebih maksimal untuk memajukan umat dan bangsa,” katanya.

Di sisi lain, saat hadir di multaqo (pertemuan) alim ulama, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj menyebut multaqo (pertemuan) alim ulama menyebut habaib, ulama, dan cendekiawan muslim yang hadir di acara itu untuk memberi tausyiah dan berdoa bersama.

Harapannya ialah supaya Indonesia selalu diberikan kedamaian seusai Pemilu 2019.
Said mengatakan masyarakat terbelah selama pesta demokrasi. Tanpa menyinggung kubu politik mana pun, multaqo ingin semua umat muslim bersatu sebab semua mata memantau Indonesia seusai pemilu.

“Selalu didoakan para kiai agar Indonesia ini menjadi negara yang bisa dibanggakan dan dihormati oleh dunia internasional,” ujarnya.

Multaqo ulama ini diinisiasi ulama sepuh Kiai Haji Maimoen Zubair (Mbah Moen) dan Habib Lutfi bin Yahya. (Faj/*/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya