Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

India Tangguhkan Perdagangan Lintas Batas dengan Pakistan

Tesa Oktiana Surbakti
19/4/2019 20:20
India Tangguhkan Perdagangan Lintas Batas dengan Pakistan
PM India Narendra Modi((Photo by SAM PANTHAKY / AFP))

INDIA menangguhkan perdagangan lintas batas di wilayah Kashmir yang berdekatan dengan Pakistan. Sebab, Pakistan dituding menyelundupkan senjata dan obat-obatan yang melintasi rute perdagangan tersebut.

Sampai saat ini, hubungan India dan Pakistan yang merupakan negara tetangga dengan kekuatan senjata nuklir masih diliputi ketegangan. Kashmir berada di ujung tanduk sejak serangan bunuh diri pada Februari lalu.

Peristiwa itu menewaskan 40 paramiliter India, yang berlanjut pada serangan udara lintas batas antara kedua negara.

Pada Kamis (18/4) kemarin, Pemerintah India menyatakan perdagangan di wilayah perbatasan telah disalahgunakan sejumlah elemen yang berbasis di Pakistan. Rute tersebut menjadi jalur distribusi senjata ilegal, narkotika dan uang kertas palsu.

Selain itu, Pemerintah India mengungkapkan banyak dari kelompok pro Pakistan melintasi Garis Kontrol, yang membagi wilayah Kashmir di bawah teritorial India dan Pakistan.


Baca juga: Korut Minta Menlu AS Dicopot dari Negosiator Denuklirisasi


Kementerian Dalam Negeri India menegaskan perdagangan lintas batas akan ditangguhkan sampai mekanisme inspeksi diperketat. Perdagangan lintas dasar mengacu pada sistem barter, dengan menyasar sejumlah komoditas seperti cabai, jintan, mangga dan buah kering.

Situasi tersebut dimulai pada 2008 lalu, sebagai upaya meningkatkan hubungan bilateral India-Pakistan yang kini memanas.

Surat kabar Indian Express melaporkan 35 truk yang membawa muatan buah terpaksa dihentikan di sisi perbatasan India, sebagaimana instruksi pemerintah. Sebelumnya, perdagangan di perbatasan sempat ditangguhkan pemerintah India pada 2015, terkait dugaan penyelundupan narkotika.

Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, menjadikan keamanan nasional sebagai isu utama dalam kampanye pemilihan umum (pemilu). Hal itu merujuk peningkatan tindak kekerasan belum lama terjadi di tengah ketatnya persaingan kontestasi politik.

Modi berupaya meraih dukungan dari 900 juta pemilih, demi menduduki kembali kursi kekuasaan India. Proses pemilu berlangsung dari 11 April hingga 19 Mei. Hasilnya akan dipublikasikan pada 23 Mei mendatang. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya