Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Semua Pihak Harus Tahan Diri Tunggu Hasil KPU

Putri Rosmalia Octaviyani
18/4/2019 10:45
Semua Pihak Harus Tahan Diri Tunggu Hasil KPU
Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing(MI/Ramdani)

PENGAMAT Komunikasi Politik, Emrus Sihombing, menilai semua pihak harus bisa menahan diri dan menunggu hasil penghitungan resmi pemilu dari KPU.

Sikap itu dianggap penting oleh Emrus untuk menciptakan suasana kondusif dan tenang pasca pemungutan suara. Hasil survei jangan dijadikan pegangan mutlak.

"Jadi hasil survei jangan dijadikan pegangan, melainkan sebagai peluang," ujar Emrus, dalam keterangan resminya, Kamis, (18/4).

Emrus mengatakan pasca pemungutan suara, banyak lembaga survei yang menayangkan hasil hitung cepat. Agar tidak bingung dengan banyaknya hasil, masyarakat diimbau untuk melihat hasil dari lembaga survei yang telah terdaftar di KPU.

"Bila ada lembaga survei yang belum terdaftar di KPU, tetap bisa saja melakukan survei, namun hasilnya bersifat internal. Karena itu, hasilnya tidak untuk disajikan ke ruang publik," ujar Emrus.

Ia juga mengimbau lembaga survei, khususnya survei internal, untuk mau membuka metodelogi survei atau hitung cepat yang digunakan. Dengan begitu, publik akan bisa lebih paham dan menilai keakuratan data yang disajikan.

Baca juga: TGB Imbau Masyarakat Sikapi Quick Count Tidak Berlebihan

"Sebaiknya tidak hanya merilis hasilnya yang memposisikan paslon tertetu memperoleh angka lebih banyak dari paslon lainnya, tetapi yang paling utama membuka, mendiskusikan, dan membongkar metodologi yang digunakan pada semua tahapan proses survei yang dijalankan," ujar Emrus.

Oleh karena itu, dari aspek penelitian survei, seharusnya yang utama dibahas adalah metodologi yang digunakan, bukan sekedar penyampaian hasil dari suatu survei. Sebab, bila metodologinya sudah baik, tepat dan benar, maka hasilnya dipastikan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

"Sebaliknya, bila hasilnya yang dikedepankan dan melupakan metodologinya, maka hasil tersebut masih dapat dipertanyakan secara akademik," tutup Emrus. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya