Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Berseragam SD Melayani Pemilih

MI
18/4/2019 09:50
Berseragam SD Melayani Pemilih
Petugas PPS dengan kostum seragam sekolah dasar (SD) bersiap melayani warga yang hendak menggunakan hak pilihnya di Pangkalpinang,Babel.(MI/ RENDY FERDIANSYAH)

NUANSA merah dan putih dominan menghiasi tempat pemungutan suara (TPS) 3 di Kelurahan Jerambah Gantung, Kecamatan Gabek 1, Pangkalpinang. Hiasan balon yang juga berwarna merah dan putih ditambah Sang Saka yang dipasang mengelilingi TPS, menjadikan pemandangan yang unik di antara TPS lainnya di Kecamatan Gubek 1.

Yang lebih unik, nuansa merah putih itu juga melekat pada seragam sekolah yang dipakai petugas pemungutan suara (PPS), lengkap dengan topi berlogo Tut Wuri Handayani. Persis seperti yang dikenakan siswa sekolah dasar.

Ternyata konsep merah putih dengan seragam sekolah itu sangat tepat jika dikaitkan dengan keberadaan TPS yang didirikan di lingkungan Sekolah Dasar 44 Pangkalpinang.

Ketua Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) 1 TPS 3 Kelurahan Jerambah Gantung, Dedy Pratama mengatakan, TPS 3 sengaja dibuat seperti itu oleh pihak kecamatan karena ditunjuk untuk mewakili kecamatan mengikuti lomba TPS unik. Untuk itu, ia bersama pihak kecamatan dan seluruh petugas PPS mengambil tema Mengenal demokrasi dari usia dini dengan konsep anak-anak sekolah tadi.

Baca Juga : Demi Pemilih, Mereka Rela Menggunakan Seragam SD

"TPS kita ini kan di dalam gedung SD 44, makanya untuk temanya Mengenal demokrasi dari usia dini, dan kebetulan kita mewakili kecamatan untuk lomba," kata Dedy seusai menyalurkan hak pilihnya di TPS-nya itu, kemarin.

Untuk pengadaan seragam SD sendiri, seluruh PPS tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Mereka meminjam seragam anak-anak SD yang berbadan gemuk ataupun bongsor. "Tidak ada biaya, kita semua pinjam ke anak-anak SD," ujar Dedy.

Dedy mengaku, sebelum berangkat bertugas ke TPS sempat ditertawai anaknya yang masih duduk di bangku SD. Namun, apa boleh buat, demi melayani pemilih dan kelancaran pemilu, khususnya di TPS 3 di pesta demokrasi lima tahunan ini. "Ya, anak saya sempat tertawa karena lucu melihat ayahnya memakai seragam SD," ungkap dia.

Melihat fenomena unik itu, Yunita, salah satu pemilih di TPS 3 mengaku terhibur dengan polah tingkah petugas PPS yang memakai seragam SD dan melayani dengan ramah para pemilih. "Lucu sih, sudah besar pakai pakaian SD. Namun, cukup menarik perhatian dan suasana menjadi cair, unik, dan beda dari TPS lain," kata Yunita.

Wali Kota Pangkalpinang Maulan Akli, seusai meninjau TPS 3 mengaku kaget dengan pemandangan unik di hadapannya itu. "Saya terkaget lihat petugasnya memakai seragam SD, ini benar-benar unik," kata pria yang akrab disapa Molen ini. Dia pun mengaku sudah berkeliling ke beberapa TPS dan menilai TPS 3 itulah yang paling unik serta semua petugasnya kreatif," ujarnya.

Namun yang lebih penting, menurut Molen, warga harus guyub. Adanya perbedaan pilihan merupakan hal wajar. (Rendy Ferdiansyah/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya