Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Di Bandung, Hasto Ingatkan tak Pilih Pemimpin yang Larang Tertawa

Mediaindonesia.com
12/4/2019 18:55
Di Bandung, Hasto Ingatkan tak Pilih Pemimpin yang Larang Tertawa
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto di Kota Bandung(Dok. TKN Jokowi-Amin)

SEKRETARIS Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan pemilu 2019 menjadi momentum bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang tak melarang rakyat tertawa. Sekaligus pemimpin yang sehat jiwa dan raga.

Hasto menyebut pemimpin dengan raga sehat namun jiwanya tak sehat, biasanya suka temperamental. Pemahaman soal ini menjadi penting jelang pencoblosan pada 17 April.

"Yang raganya sehat tapi jiwanya tak sehat biasanya suka temperamental. Misalnya, saat kampanye, orang mau salaman dipukul. Lalu tiba-tiba gebrak-gebrak meja. Kalau sedang emosi saat debat tiba-tiba menari," kata Hasto Kristiyanto  di acara 'Jokfest, Pesta Rakyat 01 Optimis' yang dihadiri ribuan warga Bandung, Jumat (12/4)

"Kalau ada yang tertawa dia marah-marah. Ketawa saja dilarang. Buat apa kita dipimpin yang ketika belum memimpin saja sudah melarang orang tertawa," tegas Hasto.

Hasto menambahkan, kualitas seperti itu tidak ada pada pasangan calon Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Paslon nomor urut 01 justru terus menunjukkan kualitas kepemimpinan yang diinginkan rakyat.

Baca juga: Hasto: Koalisi Siap Viralkan Pernyataan Jokowi Saat Debat

Maka itu, kepada para pendukung Jokowi-Ma'ruf, Hasto menyerukan agar semangat perjuangan tanpa menyerah terus digelorakan. Ia meminta pendukung mengisi segala ruang sosial dan media sosial di seluruh Jawa Barat dengan kebaikan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Di bawah pemimpin baik ini, dengan kerja kerja kerja akan bisa mengatasi seluruh permasalahan rakyat," ujar Hasto.

Secara khusus dia meminta pada kaum muda milenial untuk menyosialisasikan tiga kartu sakti Jokowi-Ma'ruf, yakni kartu sembako, KIP Kuliah dan Kartu Prakerja.

"Kami harap jaga TPS. Kita putihkan TPS dengan 12 saksi. Jangan buat teori-teori Donald Trump berlaku di Indonesia karena kita berbeda dengan Amerika Serikat," tuturnya.

"Jangan sampai ada yang golput. Sebab golput berarti tak mau melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban sebagai warga negara. Mari kita berbondong-bondong ke TPS demi kemajuan kita bersama," tambahnya.

Di acara itu, hadir juga sesepuh Jawa Barat Solichin GP dan para pimpinan kelompok relawan di Kota Bandung. Pun hadir perwakilan 120 perguruan silat dari Bandung dan berbagai kota di Jawa Barat untuk melakukan ikrar kesetiaan, yakni ikrar kepatuhan terhadap Pancasila dan NKRI.

Ikrar tersebut, lanjut Hasto, menjadi penting karena ada gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila.

"Kita sudah melihat bukti di Jawa Timur bagaimana ideologi kegelapan itu bekerja melalui teror yang dilakukan. Mereka telah menjadi penumpang gelap demokrasi. Mari kita tegakkan Pancasila, NKRI Harga Mati," tegas Hasto.

Di acara itu, berbagai stan makanan dan minuman didirikan oleh masyarakat maupun relawan.(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya