Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Ucap 'Ndasmu', TKN: Pemimpin kok Bicara Kasar

Mediaindonesia.com
08/4/2019 10:00
Ucap 'Ndasmu', TKN: Pemimpin kok Bicara Kasar
Prabowo Subianto(ADEK BERRY / AFP)

BUKAN satu kali ini, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melontarkan ucapan kasar kepada publik dan pendukungnya. Seperti penggunaan kata ndasmu yang digunakan saat merespon pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.

"Jelas ini narasi yang bukan hanya merendahkan Jokowi tetapi juga kerja keras bangsanya sendiri. Padahal kalau Prabowo mau bergaul dengan ekonom yang benar, wawasannya akan lebih terbuka," kata Jubr TKN Jokowi-Amin, Ace Hasan Syadzily, dalam keterangan resmi, Senin (8/4).

Pemimpin, ujar Ace, hendaknya menjadi contoh dan teladan dalam berbicara di depan publik. Karakter pemimpin yang suka menghardik, pemarah dan bicara kasar bukan lah budaya bangsa Indonesia.

"Terlihat sekali Prabowo ingin menjiplak karakter Donald Trump. Suka bicara kasar di publik. Kasar jelas berbeda dengan tegas. Kasar mencerminkan sikap merendahkan orang lain," tuturnya.

Baca juga: Pakai Kata 'Ndasmu', Karakter Asli Capres 02 Keluar

Ace menegaskan jika Prabowo mau berpikiran terbuka, maka pertumbuhan ekonomi sekitar 5% di tengah ekonomi dunia yang melemah adalah capaian yang sangat baik dari pemerintahan Jokowi. Sebaliknya, banyak negara yang mengalami turbulensi akibat situasi ekonomi global ini.

Sementara Prabowo selalu pesimistis dan merendahkan bangsa sendiri. Padahal capaian ekonomi Indonesia banyak diapresiasi lembaga-lembaga internasional. Namun, Pak Jokowi tak pernah berpuas, ia melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Pak Jokowi ingin pertumbuhan ekonomi dilakukan secara berkualitas, merata dan berkeadilan. Tidak tumbuh tinggi tapi tanpa keadilan. Oleh karena itu, seluruh daerah dan seluruh lapisan harus tumbuh bersama," pungkasnya.(RO/OL-5)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik