Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jokowi: Saya Percaya pada TNI

Henri Siagian
31/3/2019 00:01
Jokowi: Saya Percaya pada TNI
Calon Presiden Joko Widodo saat debat capres keempat di Jakarta, Sabtu (31/3)(MI/Ramdani)

CALON Presiden Joko Widodo menegaskan sangat mempercayai TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa.

"Saya melihat Pak Prabowo Subianto tidak percaya pada TNI. Saya yang sipil saja sangat percaya pada TNI yang kita miliki," kata Jokowi saat debat capres keempat di Shangri-la Hotel, Jakarta, Sabtu, (30/3).

Baca juga: Prabowo: TNI Punya Budaya ABS

Apalagi, lanjut Jokowi, saat ini gelar pasukan sudah terintegrasi dan tidak lagi Jawa-sentris. Gelar pasukan sudah di titik pinggir negara.

"Artinya sudah terjaga. Ada radar udara dan maritim yang terkoneksi. Anggaran di Kementerian Pertahanan sudah Rp107 triliun," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi sebagai presiden sudah memerintahkan kepada Menteri Pertahanan dan Panglima TNI untuk membangun Divisi 3 Kostrad di Gowa, Komando TNI AU di Biak, dan Armada 3 TNI AL di Sorong.

Dan Jokowi juga telah memerintahkan gelar pasukan di empat titik penting yaitu di Natuna (Kepulauan Riau), Morotai (Maluku), Saumlaki (Maluku), dan kemudian di Biak (Papua). Dirinya juga telah memastikan pembangunan di Natuna dan Sorong.

"Artinya titik titik pinggir yang ada di negara ini semuanya terjaga," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Perhatian Kita pada Pertahanan Tidak Main-main

Selain itu, sambung Jokowi, radar maritim dan udara sudah menguasai seluruh wilayah 100%. Sebab, ada 19 belas titik radar udara yang telah terkoneksi ada 11 titik radar maritim yang telah tersambung dan terkoneksi.

"Dengan penguasaan radar udara dan maritim yang sudah 100%, siapapun yang masuk ke teritori kita akan ketahuan akan ketahuan," tegas Jokowi.

Bahwa masih ada proses ada yang kurang, menurut dia, yang harus diperbaiki. "Sebagai pemimpin saya optimistis."

Terkait anggaran pertahanan, menurut Jokowi, ada di posisi kedua setelah pembangunan infrastruktur.

Sehingga, lanjut Jokowi, pemerintah melakukan pembangunan dengan cara investasi di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista). "Jangan belanja tapi investasi. Artinya setiap anggaran yang ada di Kementerian Pertahanan harus kita pakai untuk membangun industri alutsista," jelas Jokowi.

Jokowi menambahkan, saat ini Indonesia sudah memiliki Tank Harimau dan Kapal Selam Dadali hasil kerja sama dengan negara lain. "Karena kita belum siap untuk mengerjakan itu. Yang pasti, kita akan memiliki alutsista yang baik dan menguasai teknologi karena bisa transfer of knowledge dari pihak yang sudah memiliki teknologi itu," papar Jokowi. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya