Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dari Aktivis Mahasiswa Hingga Panelis Debat Cawapres, Inilah Profil Sosiolog UGM Arie Sujito

Lutfi Sheykal
21/1/2024 15:00
Dari Aktivis Mahasiswa Hingga Panelis Debat Cawapres, Inilah Profil Sosiolog UGM Arie Sujito
Arie Sujito, sosiolog UGM yang jadi panelis debat cawapres Pilpres 2024.(Dok. UGM.ac.id)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (KPU RI) telah mengumumkan daftar sebelas panelis debat cawapres atau debat keempat Pilpres 2024. Salah satu panelis yang terpilih adalah Dr. Arie Sujito, seorang sosiolog pedesaan dan dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).

Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 21 Januari 2024, pukul 19.00 WIB, di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Sebanyak 11 panelis terpilih dengan latar belakang dan keahlian yang beragam akan menjadi bagian dari diskusi yang mendalam.

Kiprah Arie Sujito dalam dunia akademis telah tercatat sejak tahun 1999, dan ia telah meraih gelar sarjana dan magister sosiologi dari UGM sebelum menyelesaikan program doktoralnya pada tahun 2014.

Baca juga : Profesor Abrar Saleng Guru Besar Unhas Jadi Panelis Debat Cawapres Kedua

Pengalaman Arie Sujito tidak hanya terletak pada keahlian akademisnya, melainkan juga pada perannya sebagai aktivis kampus yang gigih. Partisipasinya dalam kegiatan mahasiswa, seperti pers kampus Sintesa, Senat Mahasiswa, dan Dewan Mahasiswa UGM, telah membentuk pola pikirnya yang kritis dan idealis.

Pada akhir tahun 1994, Arie Sujito bersama teman-temannya mengambil langkah kontroversial dengan membubarkan Senat Mahasiswa dan mendirikan Dewan Mahasiswa UGM. Meskipun mendapat berbagai tanggapan pro dan kontra, bagi Arie kampus adalah tempat yang paling kondusif untuk membangun pemikiran yang kritis dan idealis.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Arie Sujito tetap setia berkontribusi di dunia kampus. Sebelum menjabat sebagai wakil rektor, ia terlibat dalam pusat studi di UGM, dan pada tahun 2007 hingga 2011, menjadi Direktur Eksekutif IRE (Institut Riset Ekonomi). Arie berhasil mengembangkan program IRE, termasuk memperkuat kemitraan strategis dengan masyarakat dan pemerintahan desa untuk inovasi dalam penganggaran desa partisipatif.

Baca juga : Arif Satria, Rektor IPB University Panelis Debat Cawapres Pilpres 2024

Tidak hanya dikenal sebagai akademisi dan aktivis kampus, Arie Sujito juga memiliki kegiatan di bidang olahraga sebagai praktisi pencak silat di UKM Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Aktivitas ini tidak hanya sekadar latihan fisik, tetapi juga menjadi wadah pertemuan, bakti sosial, dan mempererat persaudaraan.

Arie Sujito, selain menjadi panelis debat cawapres, juga aktif sebagai dosen di Departemen Sosiologi FISIPOL UGM. Mata kuliah yang diajarkannya, seperti Gerakan Sosial, Problema Kemiskinan Dunia ke-3, Sosiologi Pertanian dan Desa, serta Industrialisasi Dunia Ketiga, mencerminkan fokusnya pada pemahaman mahasiswanya terhadap realitas sosial dan politik.

Dalam ranah politik, Arie Sujito menjadi pengamat yang berpengalaman, dengan penelitian pada topik-topik seperti Demiliterisasi dan Desentralisasi, Dinamika Politik Lokal Indonesia, Pengembangan Desa, Penguatan Ekonomi Lokal, dan Good Governance dalam Konteks Otonomi Desa. Pencapaian penting Arie Sujito pada tahun 2019 adalah peluncuran bukunya yang ke-8, berjudul

Baca juga : Dewi Kartika, Aktivis Agraria dengan Dedikasi Tinggi Jadi Panelis Debat Cawapres Pilpres 2024

"Secangkir Politik". Buku tersebut berisi 40 artikel yang membahas situasi politik sepanjang tahun 2019. Selain itu, kontribusinya terhadap publikasi buku pada tahun 2020 dengan judul "Kerentanan, Solidaritas Sosial, dan Masyarakat Tangguh" dalam buku "New Normal-Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Akibat Covid-19" oleh Gadjah Mada University Press menunjukkan keterlibatannya dalam isu-isu aktual.

Partisipasi Arie Sujito sebagai panelis debat cawapres diharapkan dapat memberikan kontribusi berharga dengan nuansa yang berbeda dan pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu krusial yang akan dihadapi, menambah warna pada gelaran demokrasi Pilpres 2024.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya