CALON wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menjalani safari politik hari kedua di Jawa Tengah dimulai dengan menghadiri acara hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 dan haul akbar KH Abdul Fatah Sigedong Kepil, di Alun-Alun Wonosobo, Rabu (27/3).
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, didampingi istrinya, Wury Estu Handayani. Ia disambut hangat sekitar 10 ribu masyarakat Wonosobo.
Kiai Ma'ruf bersama rombongan jalan kaki dari rumah Bupati Wonosobo Eko Purnomo ke alun-alun. Abah, sapaan akrab Ma'ruf, mengenakan pakaian serba putih dengan terusan sarung dan kopiah hitam.
"Selamat datang Pak Kiai," seru ratusan warga yang mengiringi Kiai Ma'ruf saat berjalan kaki.
Baca juga: Warga NU Purworejo Dukung Penuh Ma'ruf Amin
Sesampainya di atas panggung, Kiai Ma'ruf bertegur sapa dengan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Asrori, Katib Syuriah PBNU Miftah Faqih, Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH Abdul Halim al Hafiz, Ketua PCNU Wonosobo KH Arifin Shiddiq, KH. Nurul Hidayatullah dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH Abdul Halim al Hafiz menegaskan ada upaya memecah belah Nahdlatul Ulama (NU). Ia pun meminta kader NU tidak terpengaruh, tetap tegak lurus bersatu.
"Ditingkatkan kewaspadaan. Justru akhir-akhir ini ada istilah NUGL, NU Garis Lurus. NU itu tidak ada NUGL apalagi NUGR. NU tetap satu. NU tetap satu. Tidak ada NUGL, tidak ada NUGR. NU tetap?" kata Abdul Halim, disambut seruan ribuan warga NU, "Tetap satu!".
Sebelum acara Harlah, dilaksanakan Apel Banser PCNU Wonosobo. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran serta lagu Indonesia Raya.
Sementara itu, acara akan ditutup dengan deklarasi antihoaks dan pemilu damai oleh PCNU Wonosobo. Menghadiri Harnah dan Haul Abdul Fatah adalah lanjutan kampanye Ma'ruf Amin di Jawa Tengah dan Yogyakarta.(RO/OL-5)