Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA DPR RI,Bambang Soesatyo, menegaskan dukungannya kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk senantiasa meremajakan dan memodernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista). Itu menurutnya dibutuhkan guna menjaga kedaulatan Indonesia.
"Peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan bisa dilihat dari Rp99,8 triliun di APBN 2018 menjadi Rp108,4 triliun di APBN 2019, menjadikan Kementerian Pertahanan sebagai posisi ke-2 kementerian/lembaga dengan anggaran terbesar," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam keterangan resminya saat memberikan Kuliah Kerja Pembangunan Nasional (KK Bangnas) Perwira Mahasiswa (Parsis) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan 57, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/3).
Besarnya alokasi Kementerian Pertahanan tersebut terbagi lagi menjadi Rp19,067 triliun untuk internal Kementerian Pertahanan, Rp7,961 triliun untuk Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Rp47,54 triliun untuk TNI Angkatan Darat, Rp18,25 triliun untuk TNI Angkatan Laut, dan Rp14,33 triliun untuk TNI Angkatan Udara.
Dari berbagai sebaran anggaran, sebanyak 38,87% dialokasikan untuk belanja pegawai, 33,88% untuk belanja barang dan 27,25% belanja modal.
Baca juga : Pembentukan Kogabwilhan Akan Serap Ratusan Perwira TNI Nganggur
Bamsoet mengatakan saat dunia dihadapkan kepada berbagai ketidakpastian. Berbagai perubahan terjadi secara cepat seiring kemajuan informasi teknologi, yang pada akhirnya turut mempengaruhi perubahan sosial budaya, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan.
"Saat negara bertanggung jawab memperkuat Alutsista," ujar Bamsoet.
Sebagai penerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana dari TNI AL, Bamsoet mengapresiasi visi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Konsekuensinya, TNI Angkatan Laut harus bisa menjaga kedaulatan dan kekayaan laut dari segala bentuk ancaman, agar berbagai potensi laut dapat dimaksimalkan sebesarnya untuk kemakmuran bangsa Indonesia.
"Agresifitas Tiongkok di sekitar Laut Natuna maupun posisi geografis Indonesia pada jalur ring of fire dunia, merupakan dua hal besar yang harus diwaspadai. Selain itu, TNI AL juga harus bisa mengantisipasi berbagai pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing yang menyelundupkan narkoba, illegal fishing, illegal logging, imigran gelap, perompakan, maupun pembajakan," ujar Bamsoet. (OL-8)
Lulus SMA, gadis itu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan University of Groningen di Negeri Belanda.
Pentingnya posyandu harus mandiri, untuk memberikan contoh makanan tambahan kepada warga sebagai bagian dari edukasi.
Ayep Zaki meresmikan Jalan Pemukiman RW 01 Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Netralitas ASN menjadi salah satu hal yang terus diawasi pada konteks kepemiluan.
Terdapat dua opsi yang dipertimbangkan oleh Kementerian PUPR untuk menyelesaikan perbaikan Tol Bocimi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved