Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ma’ruf Amin: Kuatkan Upaya Lahiriah dan Bathiniah Tangani Isu Kebencanaan

Akmal Fauzi
29/12/2018 13:10
Ma’ruf Amin: Kuatkan Upaya Lahiriah dan Bathiniah Tangani Isu Kebencanaan
(MI/Akmal Fauzi)

CALON wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menyerukan penguatan doa dan kerja keras dalam menangani masalah bencana di Indonesia. Hal itu dinilai sebagai upaya lahiriah dan bathiniah.

Hal itu diungkap oleh Ma'ruf menjawab berbagai pertanyaan wartawan terkait bencana di sela salat goib dan istighosah untuk korban tsunami Selat Sunda, di Labuhan, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12). Acara dilakukan di Pondok Pesantren Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu).

Ma’ruf mengaku dirinya diundang untuk ikut berdoa agar masyarakat kuat menghadapi musibah. Sekaligus meminta agar Allah SWT menjauhkan dari musibah lainnya.

"Saya sangat bersyukur, selain bantuan terhadap korban bencana, usaha lahiriah, melalui berbagai upaya termasuk peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya tsunami, juga kita melakukan penangkalan melalui pendekatan kepada Allah. Jadi saya sangat mendukung upaya seperti itu, upaya lahiriah dan batiniah," kata Ma'ruf.

 

Baca juga: Ma'ruf Amin Sampaikan Tausiah untuk Korban Tsunami di Banten

 

Terkait kerja penanganan pascabencana Tsunami Sunda, Ma'ruf sebelumnya sudah mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian. Dari situ, dia tahu bahwa penanganan sudah berlangsung baik. Bila belakangan BNPB mengaku sejumlah lokasi pengungsian belum tertangani, hal itu mungkin saja.

"Kalau itu terjadi, tentu kita harapkan upaya perbaikan mencukupi kebutuhan makan minum obat, selimut, dan buang air terutama, bisa diatasi," ujarnua.

Ma'ruf menyatakan harus dipahami kondisi geografis Indonesia yang memang berada di wilayah rawan bencana. Kondisi Indonesia mirip dengan Jepang yang juga mengalami banyak bencana gempa serta tsunami.

Dengan demikian, bagi Ma'ruf, bukan berarti daerah yang tak terkena bencana adalah daerah yang tak ada maksiatnya. Ada wilayah yang bisa jadi punya kegiatan maksiat berdasarkan ilmu agama, namun tak terkena bencana.

Ada daerah yang agamanya kuat, seperti Aceh, juga terkena bencana tsunami, sehingga bagi Ma'ruf, tak ada kaitan antara bencana dengan kemaksiatan.

"Jadi memang negara kita ini negara yang berada di daerah-daerah yang banyak (rawan, red) bencana. Karena strukturnya, ada lempengan-lembangan, yang kemudian (bencana, red) bisa terjadi," kata Ma'ruf.

Ia justru menyayangkan adanya laporan bahwa alat-alat deteksi dini bencana dicuri ataupun dirusak.

"Jadi masyarakat kita tidak menghargai sesuatu yang sebenarnya sangat diperlukan oleh masyarakat untuk bisa memberikan peringatan dini," kata Ma'ruf Amin.

Untungnya, kata Ma’ruf, Presiden Jokowi, sudah memerintahkan agar alat-alat deteksi dini bencana yang baru segera dibeli. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan peringatan dini sebelum terjadi bencana.

Ke depan, Ma'ruf menilai anggaran penanggulangan bencana memang perlu diperbesar. Dasarnya adalah pengetahuan tentang kondisi Indonesia yang berada di wilayah rawan bencana itu.

"Kemudian juga ada berbagai usulan agar ada edukasi terhadap masyarakat kita, terhadap para pelajar untuk diberikan pelajaran mengenai penanggulangan bencana. Karena kita memang daerah bencana. Itu saya kira semua usul positif yang saya mendukung," jelasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya