Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bima Arya: Pembenahan PAN Tanggungjawab Semua Kader

Dede Susianti
27/12/2018 20:37
Bima Arya: Pembenahan PAN Tanggungjawab Semua Kader
(MI/Bayu Anggoro)

MENANGGAPI surat terbuka dari sejumlah tokoh yang menklaim pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) kepada Amien Rais, Bima Arya Sugiarto, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN angkat bicara.

Bima Arya yang juga Wali Kota Bogor mengatakan, bahwa setiap partai selalu ingin menjadi lebih baik. Menurutnya, untuk mewujudkan itu, harus dilakukan bersama-sama atau oleh semua kader.

"Menurut saya, setiap partai selalu ingin menjadi lebih baik. Pembenahan partai itu tanggung jawab untuk semua. Pembenahan partai itu tanggung jawab seluruh kader partai. Semua punya andil membuat partai jadi lebih baik. Tidak bisa dibebankan, kegagalan partai kepada satu atau dua orang," ungkap Bima.

Untuk diketahui, sebelumnya, surat terbuka yang dialamatkan untuk mendesak Amien Rais mundur dari PAN dikeluarkan Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, Zumrotin pada Rabu (26/12). Dalam surat terbuka tersebut mereka mengatasnamakan atau mengkalim sebagai pendiri PAN.

Inti dari surat terbuka tersebut, mereka mendesak Amien Rais untuk mundur atau mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari. Amien diminta menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa. Selain itu memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita.

Di isi surat terbuka itu, mereka menilai sikap Amin semakin lama, semakin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politiknya.

Kemudian, sebagai tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan orde baru, Amin telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang beraspirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia.

Mereka juga beranggapan, Amien telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.

Kemudian, sebagai ilmuwan ilmu politik, Amien dianggap telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita.

Dan sebagai orang yang berada di luar struktur utama PAN, Amien juga terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya. Amien secara terus menerus melakukan manuver politik yang destruktif bagi masa depan partai. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya