Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
CALON Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengaku tidak memiliki persiapan apa pun meski dirinya bersama Ridwan Kamil dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018 versi hitung cepat berbagai lembaga survei.
Pasangan nomor urut 1 itu mengungguli tiga pesaing lainnya dalam kontestasi politik yang digelar pada 27 Juni kemarin. “Insya Allah saya sudah pengalaman, jadi tinggal berlari,” katanya kepada Media Indonesia, kemarin (Minggu, 1/7/2018).
Uu mengklaim sudah cukup lama berkarier di politik. Tata kelola pemerintahan sudah dijalaninya sejak awal 2000 saat menjadi anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya. “Sama-sama mengurus masyarakat. Dulu hanya satu kabupaten, sekarang mengurus 27 kabupaten dan kota,” lanjut dia.
Pada Sabtu (30/6) lalu, data penghitungan yang dilakukan KPU Jawa Barat sudah mencapai 95,33% dari jumlah 74.954 TPS.
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul meraih 6.920.487 suara (32,98%), disusul pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang mengumpulkan 5.981.137 suara (28,5%). Lalu pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan 5.428.682 suara (25,87%) dan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan meraih 2.655.740 suara (12,65%).
Hasil tersebut tidak jauh berbeda dengan yang diumumkan sejumlah lembaga survei lewat hitung cepat.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan hasil hitung cepat suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) di Pilkada Jawa Barat 2018 terbilang melonjak jika dengan hasil survei-survei yang sempat dilakukan sebelum pilkada digelar.
“Pasangan Asyik berhasil mengambil 20% dukungan dari 39% suara mengambang,” ujar Denny JA seperti yang disitat dari Medcom.id. (BY/JI/P-3)
SEKJEN Partai Gerindra Sugiono merespons usulan gubernur dipilih oleh pemerintah pusat.
KOMITE Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia) menolak wacana pengembalian sistem pemilihan kepala daerah atau pilkada dari pemilihan langsung oleh rakyat menjadi pemilihan oleh DPRD
Titi Anggraini menyebut pilkada lewat DPRD tidak relevan lagi membedakan rezim Pilkada dan Pemilu setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi atau MK
KETUA Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya jauh lebih dulu mengusulkan agar bupati dan walikota dipilih oleh DPRD
Hinca mengatakan tetap menghormati usulan Cak Imin. Namun, Partai Demorkat tetap mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung.
Bima Arya Sugiarto menilai bahwa keserentakan pemilu dan pilkada memberikan banyak manfaat dalam hal perencanaan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved