PARTAI Demokrat telah melakukan pemecatan secara tidak hormat terhadap tujuh anggota partainya. Salah satu di antaranya ialah politikus senior yakni Marzuki Alie karena alasan Marzuki telah melakukan pelanggaran etika partai.
Mengomentari kasus pemecatan kader tersebut, Ketua DPP Partai Demokat Dede Yusuf menjelaskan bahwa pemecatan 7 kader tersebut merupakan langkah yang paling tepat. Pemecatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Tindakan itu merupakan bentuk penegakan disiplin partai terhadap kadernya.
"Demokrat mempunyai mekanisme internal. Hal itu sudah dijalankan melalui pertimbangan dan bukti-bukti pelanggaran yang kuat. Keputusan pemecatan sudah tepat," ujar Dede Yusuf dalam keterangan resminya yang ia sampaikan kepada media, Minggu (28/2).
Dede Yusuf pun melanjutkan bahwa pemecatan merupakan konsekuensi logis dari perilaku koader yang dinilai tidak disiplin. Menurut Dede Yusuf, perbuatan dan perilaku para kader yang telah dipecat tersebut tidak dapat ditoleransi lagi. Oleh karenyanya, penegakan konstitusi partai, menurut Dede Yusuf, merupakan tindakan yang sah dan konstitusional.
"Kader-kader senior tersebut tentunya sudah memahami norma-norma yang ada di partai ini. Oleh karena itu, harus siap dengan konsekuensinya. Berani berbuat, maka berani menerima akibat,” ujarnya.
Untuk itu Dede Yusuf berharap mayoritas kader Partai Demokrat bisa menerima bahkan mendukung keputusan DPP melakukan pemecatan kepada tujuh kadernya tersebut.
Dede menilai, di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) roda organisasi Partai Demokrat dinilai berjalan baik, mulai dari tingkat pusat hingga ke level ujung tombak di daerah.
"Saat ini juga Partai Demokrat sangat aktif memainkan peran sebagai pelindung rakyat maupun sebagai pengontrol pemerintah. Maka aneh kalau AHY dianggap gagal memimpin Demokrat. Gagalnya di mana? Kita serentak turun membantu masyarakat, kita juga selalu kritis atas kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat," tegasnya.
Adapun tujuh kader yang dipecat tersebut yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhonny Allen Marbun, Ahmad Yahya, Syofwatillah Mohzaib, dan Marzuki Alie. (Uta/OL-09)