Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bawaslu Jakarta Petakan ada 5.408 TPS Rawan yang Harus Mendapat Perhatian Khusus

Devi Harahap
19/11/2024 21:33
Bawaslu Jakarta Petakan ada 5.408 TPS Rawan yang Harus Mendapat Perhatian Khusus
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenti (kanan) bersama Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan mengikuti kampanye pilkada damai 2024 saat car free day di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu (17/11/2024).(MI/SUSANTO)

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta telah memetakan sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan kecurangan hingga bencana di 44 kecamatan. Hal itu akan menjadi dasar peningkatan kualitas pengawasan pada pelaksanaan pemungutan suara. 

Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Burhanuddin menjelaskan pihaknya telah mengidentifikasi terdapat 5.408 TPS rawan di wilayah Jakarta yang perlu mendapatkan pengawasan lebih tinggi. 

“Kami telah memetakan dan mengidentifikasi ada sekitar 5.408 TPS rawan di Jakarta yang terdiri dari rawan banjir, lalu selebihnya rawan pemilih pindah lokasi pemilihan, lalu pemilih disabilitas hingga rawan kecurangan. Kami sudah petakan semua,” jelasnya kepada Media Indonesia di Jakarta pada Selasa (19/11). 
 
Lebih lanjut, Burhan mengungkapkan dari data tersebut, pihaknya telah memetakan ada sekitar 803 TPS di berbagai wilayah Jakarta yang rawan terjadi bencana banjir. Terlebih lagi, kata Burhan, saat ini Indonesia sudah memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi.

“Yang rawan banjir, kami identifikasi sekitar 803, karena ini suasananya hampir sama dengan Pemilu 2024 kemarin, kami juga memetakan hal yang sama soal banjir dan itu tetap jadi. Maka karena ini memang prediksi BMKG juga sama, kami juga memprediksi bahwa di tanggal 27 November ini akan ada banjir,” tuturnya. 

Selain itu, Burhan menjelaskan bahwa penyaluran logistik di wilayah Kepulauan Seribu di saat musim penghujan dengan gelombang laut yang cukup tinggi akan menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pilkada. 

“Yang perlu memang diantisipasi soal distribusi logistik di Kepulauan Seribu. Apalagi ini kan masuk musim hujan, gelombang tinggi, karena distribusi logistik ini menggunakan kapal nanti di saat H-1 hari menjelang hari H,” jelasnya. 

Burhan mengungkapkan bahwa dalam proses penyaluran logistik surat suara, pihaknya akan terus memastikan keamanan agar tidak terjadi kerusakan saat di perjalanan laut.

“Ini yang mungkin kita antisipasi supaya logistik tidak rusak dan sebagainya, karena ini hujan, banjir, gelombang misalnya, apalagi ada TPS terluar di Pulau Sembilan sana,” kata Burhan.

Burhan mengatakan saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan KPU Jakarta dan pemda setempat untuk memastikan bahwa pendistribusian surat suara akan sampai di berbagai wilayah pulau terluar di Kepulauan Seribu pada 26 November.  

“Ini yang memang diantisipasi sehingga kami memastikan bahwa pengawas TPS di Jakarta, khususnya di Kepulauan Seribu ini, memastikan bahwa logistik ini sampai di Pulau Seribu, di semua TPS, sudah masuk ke Pulau terluar pada tanggal 26 November,” tandasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya