Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pilgub Jateng Jadi Arena Pertarungan Mesin PDIP vs Jokowi

Rahmatul Fajri
17/11/2024 16:43
Pilgub Jateng Jadi Arena Pertarungan Mesin PDIP vs Jokowi
Pasangan calon Gubernur Jawa Tengah dan calon Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.(Dok. Antara)

PENELITI Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai gencarnya kampanye mesin partai politik dan endorsement atau dukungan tokoh politik seperti Jokowi dan PDIP akan menjadi penentu pada Pilgub Jawa Tengah.

Burhanuddin menjelaskan loyalitas warga kepada pilihan partai politik di Indonesia hanya 12%. Ia mengatakan mayoritas masyarakat lebih melihat ketokohan atau figur seseorang.

Ia mengatakan Presiden ke-7 Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto akan memberikan dampak signifikan setelah memberikan dukungan pada pasangan calon gubernur Jateng Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Ia mengatakan Jokowi memiliki tingkat kepuasan atau approval rating dari masyarakat sebesar 84%. Sedangkan Prabowo memiliki approval rating sebesar 75%.

"Memang pak Jokowi masih menjadi magnet elektoral yang kuat. Di Twitter banyak yang menghujat tapi angkanya kecil dan reallita di lapangannya berbeda," kata Burhanuddin, saat konferensi pers secara daring, Minggu (17/11).

Meski Luthfi-Taj Yasin mendapatkan dukungan dari Jokowi dan Prabowo, tetapi tidak serta merta membuat pasangan tersebut bisa berleha-leha. Ia menilai PDIP memiliki rekam jejak yang kuat dan basis yang militan di akar rumput.

Maka dari itu, ia menilai Pilgub Jateng kali ini akan berlangsung sengit, karena selisih suara yang tipis. Berdasarkan survei, Luthfi-Taj memiliki elektabilitas 47,19%. Sedangkan rivalnya, Andika-Hendrar mendapatkan 43,46%. Sementara itu, responden yang tak menjawab atau belum menentukan pilihan sebesar 9,35%.

Burhanuddin mengatakan nantinya Pilgub Jateng akan menjadi arena pertarungan mesin partai melawan figur Jokowi.

"Kita tidak bisa underestimate, karena PDIP punya basis yang kuat di Jateng. Jateng provinsi yang selalu dimenangkan PDIP. Puluhan kabupaten dan kota itu kepala daerahnya PDIP. Saya ingat di Pilpres 2009, walaupun yang menang Pak SBY, tapi PDIP yang menang di Jateng dan Ibu Megawati sebagai capres. Saya menyebut pertarungan 2M, mesin vs man," katanya.

"Nanti tanggal 27 November yang bisa menjawab, apakah mesin partai PDIP menggulingkan Jokowi atau Jokowi yang harus mengakui mesin PDIP," pungkasnya. (Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya