Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BUPATI Kendal Dico Ganinduto masih harus giat mencari dukungan demi bisa maju di Pilkada Kota Semarang, Jawa Tengah, guna mengimbangi Alamsyah Setyanegara Sukawijaya (Yoyok Sukawi) yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam sejumlah survei.
Sementara itu, jelang pendaftaran Pilkada Kota Semarang pada 27 Agustus mendatang, suasana politik kian memanas, karena para karena belum ada kandidat yang dipastikan maju. Hal itu di antaranya disebabkan para calon wali kota yang ada belum sepenuhnya mengantongi dukungan dari partai politik.
Dico Ganinduto hingga saat ini bertekad maju menjadi calon Wali Kota Semarang di Pilkada 2024. Untuk itu, ia harus mengantongi dukungan dari koalisi partai politik dengan minimal raihan 10 kursi di DPRD Kota Semarang.
Dito saat ini sudah mengantongi dukungan dari Partai Golkar dengan empat kursi dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan lima kursi. Ia pun masih harus mencari dukungan untuk melengkapi perolehan minimal 10 kursi legislatif.
Baca juga : KPK: Penetapan Tersangka Wali Kota Semarang Tidak Berkaitan Pencalonan Kembali di Pilkada
"Saya tetap optimistis dapat maju di Pilkada Kota Semarang dengan tambahan parpol yang akan berkoalisi, karena rekomendasi tidak hanya untuk calon wali kota, tetapi satu pasangan calon," kata Dico Ganinduto, Kamis (8/8).
Sementara itu Alamsyah Setyanegara Sukawijaya (Yoyok Sukawi) tampak lebih percaya diri maju di Pilkada Kota Semarang setelah turunnya rekomendasi dari sejumlah parpol yakni Partai Demokrat, PKS, PKB, PAN, NasDem, dan PPP dengan total perolehan 20 kursi parlemen.
Kepercayaan dirinya juga ditambah hasil survei elektabilitas Indo Barometer yang menempatkannya di urutan pertama dengan angka 16,5%
Hasil survei tersebut menempatkan CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengungguli para kandidat lainnya termasuk calon petahana Hevearita Gunaryanti Rahayu (11%), Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Ade Bhakti Ariawan (6,3%), Bupati Kendal Dico M Ganinduto (2,8%). (AS/J-3)
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
KAI Wisata menyiapkan paket wisata Lawang Sewu Night Tour menikmati suasana gedung bersejarah Lawang Sewu yang ada di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam acara itu digelar berbagai kegiatan mulai dari flashmob, lomba line dance, talkshow dengan tema “Perempuan Berdaya dan Berbudaya”, hingga fashion show dan parade busana nusantara.
Sepintas mirip rawon, tetapi asam-asam daging dari warung Asem-Asem Koh Liem memiliki cita rasa asam berkat penggunaan asam jawa, tomat, dan belimbing wuluh.
PERAYAAN tahun baru imlek tinggal 10 hari lagi. Tahun Baru Imlek 2575 bakal berlangsung pada 10 Februari 2024 mendatang. Simak rekomendasi destinasi wisata libur Imlek berikut ini.
tempat wisata di Semarang dengan daya pikatnya tersendiri, mulai dari bangunan bersejarah, taman rekreasi hingga wisata alam.
Libur panjang tengah semester menjadi salah satu periode yang paling dinanti oleh industri pariwisata dan perhotelan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved