Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jokowi Tinjau Ekspor Perdana Toyota Indonesia ke Australia

RO
15/2/2022 19:51
Jokowi Tinjau Ekspor Perdana Toyota Indonesia ke Australia
.(TMMIN)

PRESIDEN Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meninjau kegiatan produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat pada Selasa (15/2). Kunjungan ini merupakan apresiasi tersendiri karena Toyota Indonesia berhasil membukukan volume ekspor dua juta unit secara kumulatif sekaligus melepas ekspor perdana Toyota Fortuner ke Australia.

Sebelumnya, Toyota Indonesia merayakan pencapaian lebih dari satu juta pada 2018. Dengan demikian TMMIN hanya butuh empat tahun untuk mencapai ekspor satu juta kendaraan utuh berikutnya yang dicapai pada tahun ini.

Presiden Jokowi juga menyempatkan berkeliling di Pabrik Karawang Plant 1 TMMIN yang memproduksi Kijang Innova dan Fortuner, didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Regional Operating Officer – Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing (TDEM) & Toyota Motor Asia Pacific (TMAP) S Matsuda, dan Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.
 
Sementara itu, ekspor perdana kendaraan Toyota Indonesia ke Australia merupakan tonggak sejarah baru bagi kinerja manufaktur otomotif nasional. Pengapalan Toyota Fortuner ke Negeri Kangguru yang akan bergulir pada Maret 2022 ini merupakan produk pertama dari Indonesia yang akan mengaspal di Australia.

Warih Andang Tjahjono menyatakan, pencapaian kumulatif dua juta unit ekspor dan ekspor perdana Toyota ke Australia merupakan bagian dari upaya TMMIN dalam berkontribusi pada perkembangan industri otomotif nasional termasuk menjaga neraca perdagangan yang positif. TMMIN juga selalu berupaya keras untuk terus meningkatkan daya saing dan meraih kepercayaan dari pasar global dalam aktivitas ekspor. 

"Pencapaian ini tidak dapat terjadi tanpa dukungan dari semua pihak kepada industri otomotif. Kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan dukungan, termasuk dalam kerjasama bilateral dan multilateral seperti kerjasama dengan Australia melalui IA-CEPA, sehingga capaian ini bisa terwujud dengan baik. Kami memaknai capaian ini sebagai pemicu semangat untuk bisa terus meningkatkan performa ekspor,” ujar Warih, Selasa (15/2).

Sejarah Ekspor Toyota Indonesia

Ekspor Toyota Indonesia dimulai pada 1987 dengan produk Kijang generasi ketiga (Kijang Super) ke Brunei Darussalam. Saat itu volume ekspor perdana ini masih dalam jumlah yang sangat sedikit hanya 50 unit per bulan. 

Momentum terbaik kegiatan ekspor dimulai sejak dipercayanya Toyota Indonesia dalam proyek IMV pada 2004. Posisi strategis sebagai basis produksi Kijang Innova, memberikan peluang yang besar untuk memperluas penetrasi ke pasar global selain memenuhi kebutuhan domestik sekaligus menjadi tantangan untuk membuktikan kapabilitas Indonesia. Sejak saat itu, volume ekspor Toyota Indonesia meningkat menjadi sekitar 7.000 unit per tahun.

Aktivitas ekspor Toyota semakin berkembang baik untuk volume dan negara tujuannya. Dimulai dari pengembangan pasar ke beberapa negara di Timur Tengah dan Amerika Latin, saat ini Kijang Innova, Fortuner, Vios, Sienta, Veloz, Avanza, Rush, Lite Ace/Town Ace, Agya, dan Raize serta kendaraan terurai (CKD), mesin bensin, komponen, dan alat bantu produksi telah diekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Pasifik, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Sementara itu, volume ekspor tahunan meningkat tajam menjadi lebih dari 100.000 unit per tahun sejak 2012 silam dan bahkan sempat menembus angka 200.000 unit per tahun pada 2018 dan 2019 sebelum pandemi covid-19 menghantam ekonomi global. 

Setelah sempat terkoreksi hingga 30% di 2020 akibat pandemi, ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota dari Indonesia pada 2021 mencatatkan angka sebesar 188 ribu unit yang menunjukan kinerja ekspor T-Brand sudah pulih hingga ke level 90% dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi. Tahun ini TMMIN juga berencana memproduksi model Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang juga ditujukan untuk pasar ekspor selain pasar domestik

Peran Industri Otomotif

Industri otomotif memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi terutama dalam masa pandemi. Industri ini telah memiliki rantai pasok yang dalam dari hulu ke hilir hingga ke level Industri Kecil Menengah, menyerap 1,5 juta tenaga kerja, serta memiliki peran dalam hal substitusi impor.
 
Tingginya tingkat kandungan dalam negeri produk-produk otomotif bahkan saat ini bahkan sudah ada yang telah melampaui 80% menandakan terus berkembangnya industri komponen lokal Indonesia dalam mendukung manufaktur otomotif nasional.

Industri otomotif yang memiliki daya saing tinggi juga memiliki peran strategis dalam memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi global melalui perannya sebagai pencipta peluang ekspor. Hasil ekspor otomotif merupakan produk berteknologi tinggi yang bernilai tambah karena dalam setiap tahapan pembuatannya memberikan kontribusi terhadap penerimaan pajak. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya