Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

40 Tahun Airbag dan Belt Tensioner Mercedes-Benz (I)

Mediaindonesia.com
19/3/2021 00:23

40 tahun lalu Mercedes-Benz memperkenalkan kantung udara pengaman atau airbag dan pengencang sabuk pengaman (seat belt tensioner) untuk pertamakalinya pada Desember 1980. Hadir pada sedan luxury S-Class model 126 dalam jumlah terbatas dan tercatat sebagai inovasi luar biasa dari Mercedes-Benz di bidang keselamatan pasif.

Airbag hasil kolaborasi Daimler-Benz AG dan Bosch disematkan di lebih dari 100 unit S-Class dengan sistem keselamatan terbaru dan diluncurkan dari jalur perakitan pada Januari dan Februari 1981. Kesuksesan sistem pengaman (restraint system) ini akhirnya diadopsi dengan cepat oleh banyak pabrikan otomotif di seluruh dunia.

Dua inovasi baru itu pertama kali diperkenalkan di Amsterdam International Motor Show 5 - 15 Februari 1981. Satu bulan kemudian, Mercedes-Benz mempresentasikan airbag dan pengencang sabuk pengaman kepada publik di 1981 Geneva Motor Show. 

Kombinasi dari kedua sistem tersebut pada awalnya hanya tersedia untuk S-Class dan SEC Coupés sebagai fitur opsi dengan biaya tambahan sebesar DM 1.525,50. Tersedia pada semua model Mercedes-Benz pada 1982 walaupun masih sebagai fitur tambahan opsional.

Satu dekade kemudian pada 1992, airbag pengemudi menjadi perlengkapan standar di semua model merek, dan diikuti oleh airbag penumpang depan sebagai standar dalam fitur keselamatan pada 1994. Banyak varian airbag lain mengikuti di tahun-tahun berikutnya, dan bantalan pelindung yang menggembung ini kemudian dipasang di beberapa titik kabin kendaraan.
 
Sang penemu

Ide dasar pengembangan airbag dicetuskan oleh Walter Linderer pada 1950-an yang dia gambarkan sebagai 'wadah tiup lipat, yang secara otomatis mengembang jika ada bahaya'. Pada 6 Oktober 1951, pria kelahiran Munich ini mengajukan paten 'perangkat untuk melindungi orang di dalam kendaraan dari cedera jika terjadi tabrakan' ke Kantor Paten Jerman. 

Meskipun dalam aplikasinya Linderer secara tepat menjelaskan prinsip airbag, persyaratan teknis untuk sensor dan juga untuk penghasil gas cepat belum ada pada masa itu. Udara tekan konvensional memakan waktu terlalu lama untuk mampu membuat airbag mengembang. Belum lagi ketiadaan bahan elastis tahan robek untuk airbag bahkan bahkan hingga beberapa tahun setelahnya.

Mercedes-Benz melirik ide airbag pada 1966 dan memulai uji coba awal untuk menghasilkan gas yang efektif pada 1967. Paten untuk 'perangkat perlindungan benturan untuk penumpang kendaraan' (Paten No: DE 21 52 902 C2) diajukan oleh Daimler-Benz AG pada Oktober 1971.

Setelah sekitar 250 uji tabrak, lebih dari 2.500 mobil uji luncur dan ribuan uji coba pada masing-masing komponen, insinyur keselamatan Mercedes-Benz berhasil membawa teknologi tersebut ke proses produksi selama lima belas tahun ke depan. 

'SRS Airbag' pun tersemat pada roda kemudi Mercedes-Benz yang merupakan kependekan dari 'supplemental restraint system' karena fungsinya melengkapi sistem sabuk pengaman sebagai sistem pengaman utama. 

Pada awalnya perangkat yang ditanam di roda kemudi ini berukuran besar dan memiliki volume antara 60 hingga 70 liter. Hal yang sama berlaku untuk pengembangan airbag penumpang depan. Saat dipresentasikan di International Motor Show di Frankfurt/Main tahun 1987, airbag tersebut menempati seluruh ruang glove box.

Seiring waktu komponen airbag menjadi semakin kecil tanpa mengorbankan sisi keselamatan sehingga dapat ditempatkan di beberapa titik kabi kendaraan, selain di roda kemudi atau glove box. Pada 1995, sidebag diluncurkan pada E-Class model 210, lalu window airbag pada 1998 dan sidebag kepala/dada pada 2001, kemudian airbag lutut 2009 dan airbag pada sabuk pengaman yang sangat kompak pada 2013. 

Diluncurkan di S-Class pada model 221, generator gas 'kantong udara adaptif' digunakan dalam dua tahap tergantung pada tingkat keparahan kecelakaan. Pada S-Class model 223 pada 2020, mencakup airbag baru lainnya seperti airbag belakang, yang diperkenalkan pertama kalinya secara global. 

Airbag belakang menggunakan konsep inflasi baru yang radikal dengan struktur tubular yang dirancang untuk melindungi penumpang di jok belakang. Alat ini mampu mengurangi beban di kepala dan leher penumpang yang tertahan oleh sabuk pengaman jika terjadi tabrakan. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya